"Kita harapkan naik sampai 20 persen, karena kalau tidak naik 20 persen target saya tidak tercapai. Sampai saat ini masih 14 persen".
Merdeka.com, Banyuwangi - Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap penerbangan seluruh maskapai Indonesia yang kini kembali diperbolehkan masuk ke Eropa menambah jumlah wisatawan mancanegara di tanah air.
Jika terjadi pertumbuhan 20 persen jumlah wisatawan tahun ini, diperkirakan Indonesia akan kedatangan 1,4 juta pelancong Eropa. Dengan dibukanya lagi akses maskapai penerbangan Ri ke Benua Biru itu, diharapkan mampu membantu agar target itu tercapai.
"Kita harapkan naik sampai 20 persen, karena kalau tidak naik 20 persen target saya tidak tercapai. Sampai saat ini masih 14 persen,"kata Arief di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi,
Sabtu (16/6).
Dia mengatakan akan sangat baik bila semakin banyak maskapai RI yang terbang ke Eropa, sementara ini hanya ada ke London, Inggris dan Amsterdam, Belanda. Dia berharap akan semakin banyak pula rute langsung ke negara-negara Eropa lain seperti Jerman.
Dari jumlah wisatawan mancanegara (wisman) Eropa itu, 20 persennya berasal dari Inggris. Sehingga dia menginginkan penerbangan langsung ke Inggris, yang sekarang hanya ada dari Jakarta, hal tersebut perlu
diperhatikan.
"Kita punya direct flight London-Jakarta, meskipun sekarang orang banyak berfikir untuk mempertimbangkan (evaluasi rute penerbangan) itu. Tetapi kalau (diadakan penerbangan) London-Bali, itu saya jamin
full," kata dia.
Arief menjelaskan jumlah wisman dari Inggris sudah 300 ribu orang, yang artinya 1.000 wisman yang berkunjung per hari. Sedangkan paling banyak, sekitar 70 sampai 80 persen dari mereka, menuju Bali.
Badan Eksekutif Uni Eropa (UE) telah menghapus semua maskapai penerbangan Indonesia dari Daftar Keselamatan Penerbangan Uni Eropa yang berarti seluruh maskapai penerbangan RI boleh kembali terbang ke
Benua Biru itu.
Sebelumnya, sejak tahun 2007 Uni Eropa melarang maskapai penerbangan Indonesia masuk ke wilayahnya karena dianggap tidak memenuhi standar keselamatan internasional, berdasarkan ketentuan yang ditetapkan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organisation atau ICAO).
Beberapa maskapai utama seperti Garuda Indonesia, Airfast Indonesia, Ekspres Transportasi Antarbenua, Indonesia AirAsia, Citilink, Lion Air, dan Batik Air, diperbolehkan masuk beberapa tahun kemudian. Maskapai penerbangan lain tetap dilarang sampai pada Kamis (14/6), diumumkan semua maskapai penerbangan Indonesia tidak tercantum dalam daftar maskapai yang dilarang masuk ke Eropa itu.