1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Hadiri tradisi Lebaran Banyuwangi, Menpar jelaskan pentingnya filosofi atraksi

"Semakin tinggi filosofinya, akan semakin bagus produk dan prosesnya," kata Arief.

Barong Ider Bumi Kemiren. ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Minggu, 17 Juni 2018 10:51

Merdeka.com, Banyuwangi - Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan pentingnya filosofi dalam atraksi wisata yang digelar masyarakat dari budaya turun-temurun. Dia mengatakan, atraksi budaya harus menampilkan 3P yakni product,
process, dan philosophy.

Arief megatakan filosofi penting untuk kelestarian kebudayaan itu sendiri hingga waktu yang sangat lama. Dia mengatakan dengan adanya filosofi, kebudayaan akan memiliki ruh yang membuatnya hidup lama.

"Semakin tinggi filosofinya, akan semakin bagus produk dan prosesnya. Saya punya hipotesis budaya itu semakin dilestarikan akan semakin menyejahterakan," kata Arief setelah mengikuti acara Barong Ider Bumi
di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (16/6).

Barong Ider Bumi sendiri merupakan tradisi menolak bencana yang telah dilestarikan masyarakat suku Using di Desa Kemiren sejak 400 tahun lalu. Acara yang menampilkan barong khas suku Using dan pitik-pitikan, pawai di jalan desa itu, digelar setiap hari kedua Idulfitri.

Dia juga berpesan agar masyarakat juga selalu menyediakan makanan khas setempat sebagaimana masyarakat Kemiren selalu menyediakan menu pecel pitik dalam berbagai acara. Pasalnya pengeluaran wisatawan untuk
membeli kuliner di tempat wisata yang mereka datangi mencapai 30 persen.

Pihaknya juga telah bekerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk membangun 2 ribu desa wisata. Target itu akan dikejar selama tahun 2018 sampai
2019.

"Diharapkan Kemiren ini salah satu desa wisata, yang kita bina. Beberapa kali kita memberikan bantuan ke sini baik berupa bimtek atau berupa barang-barang," kata dia.

Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjamin acara Banyuwangi Festival yang mucul dari tradisi lama akan tetap dijaga sebagaimana aslinya. Dia mengatakan inovasi-inovasi akan dipakai dalam
acara kreasi baru.

Untuk menjaga keaslian acara itu, seluruh tata kegiatan diatur oleh tokoh adat setempat.

"Ada event yang kita rangkai baru, dan ada yang budaya. Barong Ider Bumi ini yang budaya. Makanya originalitasnya kita jaga," katanya.

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Pariwisata
  2. Abdullah Azwar Anas
  3. Festival Banyuwangi 2018
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA