1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Menteri BUMN hadiri program 'Serap Gabah' hingga belanja beras di Banyuwangi

Kualitas padi dan kopi Banyuwangi sangat baik sehingga layak untuk dikembangkan.

Menteri BUMN Rini Soemarno. ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Jum'at, 06 April 2018 13:36

Merdeka.com, Banyuwangi - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno berkunjung ke Banyuwangi untuk mengikuti kegiatan serap gabah yang digelar PT Pertani. Bahkan Rini mengoperasikan mesin panen padi modern dan cek kadar air padi di persawahan Desa Pondok Nongko, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (6/4).

Gabah kering panen (GKP) itu berkadar air 22,1 persen, padi varietas IR 64 itu dihargai Rp 4.600 per kilogram. Program serap gabah PT Pertani ini juga serangkai dengan program kredit usaha rakyat (KUR) BNI dengan bunga 7 persen per bulan, yang harus dilunasi setelah panen.

"Target serap gabah didapat sebanyak-banyaknya. Tujuan kita agar petani mendapatkan harga yang lebih baik, jangan sampai di bawah Rp 4.070 per kilogram," kata Rini.

Rini berpesan agar lahan pertanian padi seluas 65 ribu hektare di Banyuwangi tidak dikurangi. Dia mengatakan kualitas padi dan kopi Banyuwangi sangat baik sehingga layak untuk dikembangkan.

"Per hektare produksinya 7 sampai 7,5 ton sekali panen. Kadar airnya juga kecil, hanya 22,1 persen. Tidak banyak daerah yang memiliki lahan seperti di Banyuwangi," ujar wanita yang mengaku hobi minum kopi itu.

Sedangkan bunga pinjaman yang biasa ditanggung petani kopi di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi sebesar 20 persen per tahun.

Dengan mengikuti program KUR dan serap gabah BUMN, petani juga mendapatkan kartu tani yang bisa digunakan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi dengan regulasi baru yang dimulai tahun 2019. Petani boleh menjual kepada pihak lain dengan harga lebih baik jika memiliki tanggungan KUR ke BNI, asalkan KUR itu tetap dilunasi setelah panen.

Sebelumnya, Rini juga berbelanja beras produk PT Pertani di Pasar Rogojampi, untuk memastikan harga eceran. Di toko grosir Intan, Rini membeli beras kemasan 5 kilogram, keripik pisang dan roti pia kemasan mika dengan total harga Rp 46.250.

"Penjualan beras BUMN untuk retail bagus, kalau grosir kurang. Kalau beras dari BUMN datang langsung laris," kata Muhamad Ulin Nuha, sang pemilik toko yang mengaku ambil 2 ton sekali kulakukan ke PT Pertani.

Beras kualitas medium hasil produksi PT Pertani, Rp 9.250 per kilogram dengan cap Putri Gunung. Sedangkan untuk kualitas premium Rp 12.600 per kilogram dengan kemasan plastik bertuliskan Anggrek Plikata bergambar bunga Anggrek.

"Jadi bapak-bapak enggak perlu ke tengkulak atau ngijon untuk keperluan sehari-hari. Bisa ambil KUR, dibayar saat panen, sisanya ditabung. BUMN betul-betul bersinergi berupaya langsung ke lapangan biar petani dapat pendapat lebih baik," katanya.

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Pertanian
  2. Abdullah Azwar Anas
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA