1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Pemkab Banyuwangi bantu anak warga Papua yang sakit miningitis

"Saat kami mengunjunginya, kondisinya panas dan kejang-kejang," kata Widji.

Bupati Azwar Anas. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Senin, 18 Juli 2016 10:52

Merdeka.com, Banyuwangi - Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu kemarin (17/7) kembali menerima aduan warga miskin yang tak memiliki biaya untuk berobat. Aduan itu masuk via akun Twitter Bupati Abdullah Azwar Anas: @a_azwarnas.

Informasi terkait pasien penderita meningitis itupun direspons cepat orang nomor satu di Tanah Blambangan tersebut, dengan memasukkannya ke Grup WatsApp (WA) Pemkab Banyuwangi.

Pasien yang sempat dirawat di Rumah Sakit Al Huda Genteng, tapi dibawa pulang kembali karena tak punya biaya berobat itu adalah Mohamad Al Muzaki (2), warga Blokagung, Kecamatan Tegalsari.

Selanjutnya, usai menerima informasi kondisi Muzaki, Pemkab Banyuwangi langsung membawa bocah dua tahun tersebut ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Genteng, dengan skema pembiayaan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Dan sudah sejak Minggu malam dia dirawat di rumah sakit.

Dikatakan Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi, Widji Lestariono, Muzaki dirawat di RSUD Genteng setelah dinkes bersama Kepala Puskesmas Tegalsari, Asiah, mengunjungi tempat tinggal pasien di Banyuwangi.

"Saat kami mengunjunginya, kondisinya panas dan kejang-kejang. Sehingga, pihak puskesmas langsung membawanya ke RSUD Genteng untuk segera ditangani," kata Widji, Senin (18/7).

Dari hasil diagnosis medis, lanjutnya, Muzakki menderita meningitis, infeksi selaput otak. "Memang ini harus segera ditangani," lanjut dokter yang akrab disapa dr Rio ini.

Keterangan pihak keluarga, orangtua Muzaki merupakan warga Papua yang kebetulan tengah berlebaran bersama keluarganya di Banyuwangi. Saat berada di Tanah Osing untuk ber-Hari Raya Idul Fitri, Muzaki terserang meningitis.

"Awalnya dia berobat ke bidan, lalu melihat kondisinya itu, dirujuklah ke Rumah Sakit Al Huda Genteng. Tapi karena terbentur biaya, pihak keluarga memutuskan pulang paksa dari rumah sakit setelah dirawat di sana selama tujuh hari," kata Widji.

Untuk itu, masih kata Widji, Pemkab Banyuwangi memutuskan untuk membantu pengurusan kartu BPJS agar pasien bisa berobat. Lewat kartu ini, pengobatan Muzaki akan ditanggung pemerintah.

"Karena dia warga Papua, maka kami uruskan BPJS. Selain juga segera kami uruskan surat rekomendasi dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuwangi, agar kartu tersebut segera aktif, tidak perlu menunggu masa dua minggu aktif seperti aturannya. Mengingat kondisi pasien yang memang darurat dan jauh dari domisilinya," ujarnya.

Sebelumnya, Pemkab Banyuwangi juga menerima aduan warga miskin yang tak memiliki biaya untuk berobat. Yang pertama adalah pasien penderita kanker payudara, Juminten warga Rogojampi. Kemudian aduan dari pasien penderita Hemangioma Palpera Dextra, Najwa warga Banyuwangi Kota.

(MT/MA)
  1. Info Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA