1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Petani di Banyuwangi pasang ratusan lampu pengganti sinar matahari

Dengan cara ini, para petani bisa memanen buah naga lebih banyak dari biasanya.

©2016 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Selasa, 11 Oktober 2016 18:10

Merdeka.com, Banyuwangi - Ada cara kreatif dilakukan warga Banyuwangi untuk meningkatkan produktivitas panen buah naga. Saat malam hari tiba, para petani menghidupkan lampu yang sudah dipasang di sekitar tanaman buah naga.

Tujuannya, untuk menggantikan proses fotosintesis panas matahari di siang hari. Hasilnya, tanaman buah naga bisa terus berbunga dan berbuah meski di luar musim.

Cara ini, salah satunya ditekuni oleh Muksin, warga Dusun Panjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi. "Kalau pas musim berbuah, muncul bunga mulai bulan Oktober sampai bulan April. Di luar itu gak musim. Kalau gak dikasih lampu ya tidak buah," ujar Muksin kepada Merdeka Banyuwangi, Sabtu (8/10).

Muksin saat ini memiliki area tanaman buah naga seluas 3 hektare. Satu per tiga luas lahannya sudah diberi penerangan lampu.

Saat Merdeka Banyuwangi ke sana, Muksin bersama pekerjanya sedang jaga malam di gubung tengah kebunnya. Meski bulan ini masih memasuki masa berbunga untuk dikawinkan (polinasi), namun tanaman buah naga milik Muksin terlihat tetap terdapat buah naga yang siap panen sepanjang hari.

"Kalau dikasih lampu begini memang tidak kenal musim," lanjutnya.

Berada di tengah kebun buah naga penuh penerangan bolam lampu, akan tetap terasa siang. Bila dilihat dari jarak jauh mata memandang, sudah terlihat gemerlapan cahaya lampu yang menerangi tanaman buah naga.

"Untuk instalasi listriknya keseluruhan habis Rp 185 juta. Ini pakai 11 tiang. Per malamnya pulsa listrik habis Rp 600 ribu," ujarnya.

Dalam sebulan Muksin bisa memanen buah naga 6 - 9 ton. Di saat musim panen normal buah naga (tanpa lampu) harga buah naga kata Muksin mencapai Rp 5 ribu. Sedangkan saat di luar musim, harga buah naga bisa mencapai Rp 35 ribu.

Alasan harga lebih mahal di luar musim itulah yang dicari petani. Sehingga rela mengeluarkan ongkos untuk pemasangan bolam lampu.

Bila menggunakan penerangan lampu, proses perawatan tanaman naga harus maksimal, karena terus berproduksi. Selain itu untuk menghasilkan buah sempurna juga perlu dibantu proses perkawinan bunganya.

"Tapi, karakter buah naga sekali banyak bunga ya sudah. Selanjutnya akan sedikit. Jadi terang lampu harus diatur, semakin terang maka semakin banyak bunga," ujar pria yang mengaku memiliki lahan buah naga terluas di Desa Jambewangi ini.

Saat ini, Muksin menggunakan bolam lampu berkapasitas 15 -25 watt.

(MH/MUA)
  1. Pertanian
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA