Apresiasi para pemuda yang mau turut peduli menjaga perilaku kesehatan masyarakat.
Merdeka.com, Banyuwangi - Puluhan pemuda Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi menjadi sukarela pelopor dan memberikan contoh kepada masyarakat agar tidak Buang Air Besar (BAB) di sungai. Perilaku hidup sehat ini, coba diperbaiki berawal dari generasi muda.
Para pemuda yang terdiri dari karang taruna desa dan guru melalui UPTD Pendidikan ini, yang diberi nama Relawan Pemuda Tanggap Lingkungan Singojuruh ODF (Open Defecation Free).
Camat Singojuruh, Muhammad Lutfi, mengapresiasi para pemuda yang mau turut peduli menjaga perilaku kesehatan masyarakat. Mulai dari edukasi meningkatkan akses jamban sehat, arisan jamban dan gotong royong membangun jamban.
Sementara sungai yang biasa digunakan tempat Mandi Cuci dan Kakus (MCK), dioptimalkan bisa menguatkan basis ekonomi. Seperti membuat kolam ikan.
"Di setiap desa, dari 11 desa di Kecamatan Singojuruh ini ada 6 pemuda. Masing-masing punya tugas yang berbeda. Guru lebih mengarahkan edukasi ke siswa, sementara pemuda yang mendorong untuk mendapatkan akses jamban," kata Lutfi usai deklarasi Relawan Pemuda Tanggap Lingkungan Singojuruh ODF di Desa Alasmalang, Senin (5/2).
Diakuinya, hingga saat ini perilaku BAB di sungai di beberapa desanya memang masih menjadi kebiasaan masyarakat. Baik di sungai yang besar maupun sungai kecil. Menurutnya, bila melarang dengan relasi pemerintah ke masyarakat masih dinilai tidak efektif. Akan berbeda jika yang memberi masukan adalah generasi mudanya sendiri.
"Melarang secara langsung sulit, jadi kami gerakkan yang muda untuk mengingatkan dan mendapatkan akses jamban sehat," kata dia.
Secara teknis, akses jamban ini bisa diperoleh secara swadaya melalui arisan untuk toilet mandiri dan umum.
"Target kami tahun ini Singojuruh sudah tidak ada lagi yang BAB di sungai," jelasnya.
Salah satu anggota relawan ODF, Nana, melalui deklarasi bersama menyatakan, bakal menjadi pelopor di masing-masing desa untuk memberikan edukasi terhadap sanitasi atau kebersihan toilet. Mengajak tidak lagi buang air besar atau Mandi Cuci Kakus (MCK) di sungai.
"Tanpa paksaan, dan tanpa mengharapkan mengharapkan imbalan apapun. Bersedia mendorong pemuda dan masyarakat untuk berperilaku bersih," katanya.