"Sejumlah pelari internasional ikut dalam lomba lari antara lain 3 pelari internasional asal Kenya, Prancis, Thailand dan Malaysia, ujar Wawan.
Merdeka.com, Banyuwangi - Sebanyak 1.474 peserta Banyuwangi International Run, resmi diberangkatkan Bupati Banyuwangi Anas dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf. Ribuan peserta dalam ajang sport tourism ini, diikuti oleh pelari mulai dari para pelajar se-Banyuwangi, Satuan Kerja Pemerintah Daerah, atlet pelari nasional sampai internasional.
Kompetisi Banyuwangi International Run yang diselenggarakan kali kedua di Banyuwangi ini, merupakan upaya Pemerintah Banyuwangi untuk meningkatkan perokonomian masyarakat, sekaligus mengenalkan potensi wisata di Banyuwangi.
"Event ini sebagai upaya mendorong ekonomi kreatif di berbagai bidang. Yang semua ini tentu ujungnya untuk peningkatan perekonomian warga," ujar Bupati Anas, Minggu (9/10).
Ajang Banyuwangi International Run, dimulai di depan Pendopo Sabha Swagata, yang menjadi lokasi garis start sekaligus finish. Para peserta, berlari di sejumlah pusat titik kota dan menyusuri wisata pantai Boom.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pemuda dan Olahraga Wawan Yadmadi menjelaskan, para peserta dibagi dalam empat kategori. Mulai dari panjang lintasan 10 kilometer sampai 10 kilometer Master untuk kelas profesional.
Sedangkan untuk lintasan 5 kilometer diperuntukkan kepada peserta kelas pelajar SD/MI dengan sistem regu. Para peserta ini, akan memperebutkan hadiah total senilai Rp 160 juta.
"Sejumlah pelari internasional yang ikut dalam lomba lari ini antara lain 3 pelari internasional asal Kenya, Prancis, Thailand, dan Malaysia. Pelari nasional seperti Yulianingsih, Acong, Ester Sunah, dan Saiin Alim juga berlaga," ujar Wawan.
Yulianingsih merupkan peraih medali perak lari 300 meter pada PON 19 Jawa Barat, sedangkan Acong peraih medali emas 3.000 steps chase PON Jawa Barat.