1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Selain ke RSUD dr Soetomo, Banyuwangi tambah RS rujukannya ke RSAL dr Ramelan

"Pasien Banyuwangi yang dirujuk juga jumlahnya banyak, maka agar tidak terjadi antrean dan penumpukan, kami menambah RS rujukan," kata Anas.

Bupati Anas dan Kepala RSAL Kolonel Laut P I Dewa Gede Nalendra. ©2017 Merdeka.com Reporter : Mohammad Taufik | Rabu, 11 Oktober 2017 17:27

Merdeka.com, Banyuwangi - Untuk memperluas akses kesehatan pada masyarakat, Pemkab Banyuwangi menambah rumah sakit (RS) rujukan bagi pasien daerah. Jika biasanya pasien Banyuwangi yang membutuhkan penanganan lebih lanjut, dirujuk ke RS dr. Sutomo, sekarang rujukannya bertambah di RS Angkatan Laut (RSAL) Dr. Ramelan, Surabaya. Dengan penambahan RS rujukan ini pasien dari Banyuwangi bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dengan lebih cepat

Bupati Anas mengatakan, selama ini pasien Banyuwangi yang dirawat di RSUD baik Blambangan maupun RSUD Genteng yang membutuhkan penanganan lebih lanjut selalu dirujuk ke RSUD dr Sutomo. Padahal RSUD dr. Sutomo menjadi rujukan hampir semua RS kabupaten kota di Jawa Timur, bahkan kawasan Indonesia Timur, sehingga antreannya sangat panjang. Maka Pemkab berinisiatif untuk menambah rumah sakit rujukan dengan kualifikasi sama.

"Pasien Banyuwangi yang dirujuk juga jumlahnya banyak, maka agar tidak terjadi antrean dan penumpukan, kami menambah RS rujukan. Harapannya pasien yang dirujuk dapat segera tertangani. Kami bersyukur RSAL memberikan respon yang positif hingga kerjasama ini bisa terwujud," kata Anas saat melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MOU) dengan Kepala RSAL Kolonel Laut (P) I Dewa Gede Nalendra di Villa Soolong, Banyuwangi, akhir pekan lalu.

Sementara itu, I Dewa Gede Nalendra menyatakan apresiasinya kepada Banyuwangi yang bekerja sama dengan RSAL. Nalendra menambahkan, selama ini RSAL yang milik TNI sebenarnya menerima pasien masyarakat umum. "Selama ini terdapat kesan di masyarakat, RSAL hanya diperuntukkan untuk TNI saja, padahal kami juga membuka pintu bagi masyarakat umum. Dengan kerja sama ini, kami harap lebih banyak masyarakat yang mendapatkan manfaat dari keberadaan RSAL," kata Nalendra

Selain itu, menurut Nalendra, prajurit-prajurit TNI khusunya TNI AL banyak terdapat di berbagai daerah termasuk Banyuwangi. Selama ini, penanganan pertama pada prajurit yang membutuhkan penanganan kesehatan dilakukan di RSUD setempat. Kerja sama ini menjadi salah satu cara timbal balik TNI bagi warga Banyuwangi yang telah memfasilitasi prajurit TNI dan keluarganya. "Sehingga kerja sama ini merupakan simbiosis mutualisme bagi RSAL, serta Pemkab Banyuwangi dan RSUD Blambangan," kata Nalendra.

Ditambahkan Direktur RSUD Blambangan, Taufik, kerjasama dengan RSAL tersebut tidak hanya untuk rujukan pasien, tapi juga terkait penguatan pelayanan kesehatan dan transfer knowledge, agar terjadi sinergi perkembangan ilmu antar pemberi pelayanan kesehatan.

Selain itu, untuk memberi kemudahan bagi pasien, Banyuwangi juga berencana untuk membangun Rumah Singgah di sekitar RSAL. Sebelumnya, pemkab telah memiliki rumah singgah bagi keluarga pasien asal Banyuwangi di sekitar RSUD dr. Sortomo. Rumah Singgah gratis ini diperuntukkan bagi keluarga pasien tidak mampu, untuk mengurangi beban bagi keluarga pasien yang mengantar ke Surabaya. Sehingga biaya keluarga pasien bisa lebih ringan. Karena di Rumah Singgah tersebut seluruh fasilitas disediakan gratis, termasuk makan minum bagi keluarga pasien.

"Bupati sudah meminta kami untuk membangun rumah singgah di dekat RSAL seperti yang telah kita bangun di dekat RSUD dr. Sutomo. Insya Allah segera kita wujudkan agar pasien kita tidak bingung harus berteduh di mana selama melakukan proses pengobatan," katanya.

(MT/MT)
  1. Info Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA