Sering ketemu turis asing, Satpol PP Banyuwangi diajari Bahasa Inggris

Merdeka.com, Banyuwangi - Nety Reisyana, salah satu Humas Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, mulanya seringkali dicari petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang sedang berjaga di pos keamanan. Terutama saat ada turis asing yang sedang berkunjung dan mencari informasi.

Karena terkendala tidak bisa Bahasa Inggris, petugas Satpol PP lantas mencari Nety, yang dinilai cukup menguasai bahasa Inggris untuk menerjemahkan pertanyaan dari turis asing.

Karena sering dicari untuk dimintai tolong menerjemahkan, Nety lantas berinisiatif menawarkan belajar Bahasa Inggris kepada para petugas Satpol PP di sela jam istirahat jaga.

Inisiatif tersebut, akhirnya diterima para petugas Satpol PP dengan semangat. Sudah dua minggu ini, Nety mengajari Satpol PP belajar Bahasa Inggris di pos jaga Kantor Pemkab Banyuwangi.

"Mengajar sudah dua minggu ini, awalnya setiap ada di bule di pos mesti nyari aku," ujar Nety kepada Merdeka Banyuwangi, Jumat (26/11).

Penguasaan Bahasa Inggris untuk petugas Satpol PP di Banyuwangi, kata Nety, sudah menjadi kebutuhan. Sebab, para tamu yang datang, seringkali bertanya ke petugas jaga pos, terutama untuk menunjukkan informasi tempat.

"Mereka itu (Satpol PP), setiap tahun di roling. Ada yang di pendopo, Kantor Pemda, Taman Blambangan. Mereka butuh (belajar bahasa Inggris), paling tidak bisa menunjukkan arah, dari sini menuju Dispar mana. Dari sini menuju homestay itu mana," kata Nety.

Tidak hanya saat bertugas di pos jaga. Petugas Satpol PP juga seringkali dilibatkan dalam event Banyuwangi Festival. Hal sederhana untuk kepanjangan serta arti dari VVIP dan VIP, kata Nety, petugas Satpol PP mulanya tidak tahu.

"Saat saya kasih tahu kepanjangannya itu 'very-very important person' mereka baru tahu. Oo itu maksudnya. Meski singkatan VVIP dan VIP sudah sering ditemui saat menjaga event besar untuk mengarahkan tempat parkir atau tempat duduk," ujar perempuan lulusan Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Jogjakarta ini.

Noerman Yunianto, salah satu petugas Satpol PP yang berjaga di Pos Kantor Pemkab Banyuwangi mengatakan, selama ini Bahasa Inggris masih menjadi kedala ketika ada turis asing yang mampir bertanya.

"Sering memang ada turis asing tanya. Jadi karena terkendala bahasa kami sering minta bantuan untuk menerjemahkan. Selama ini menjadi kesulitan kami. Tapi setelah tiga kali les, ya Alhamdulillah sedikit banyak kita mengerti," kata Noerman.

Selama mengajar, Nety menggunakan ruangan pos jaga Satpol PP sebagai kelas Bahasa Inggris. Agar tidak mengganggu aktivitas dan tanggung jawab Satpol PP, mereka sepakat memilih waktu belajar saat jam istirahat kerja, antara pukul 12.00-13.00 WIB.

"Jam ngajarnya diambil saat istirahat. Antara jam dua belas sampai jam satu, jadi enggak ngganggu aktivitas," terang Noerman. Selain Noerman, masih ada lagi 8 petugas Satpol PP yang mendapatkan kelas Bahasa Inggris sesuai shift jaga.

Mengetahui saat ini sedang momentum peringatan hari guru nasional, Nety merasa, siapapun bisa menjadi guru. Berbagi ilmu pengetahuan kepada orang lain tanpa pamrih.

"Guru adalah orang yang memberikan ilmu ke orang lain dengan sepenuh hati, tanpa meminta imbalan apapun," katanya.

Nety sendiri juga suda merasa senang bisa berbagi belajar Bahasa Inggris dengan sukarela. "Bagiku sudah seneng ada partner berbincang Bahasa Inggris. Bisa dengerin mereka ngomong bagiku bonus lah," ujarnya.

Nety sendiri, menekuni belajar Bahasa Inggris dari seorang warga asing yang ingin memiliki murid tekun belajar. "Awalnya dia sedih tidak ada anak kandungnya yang mau belajar Bahasa Inggris. Setelah saya belajar ke dia selama setahun, dia mendoakan, 'kamu bakal jadi orang hebat, kalau bisa berbagi belajar Bahasa Inggris'," kata Nety mengenang.