"Tempat ini baru saja diluncurkan Jumat pekan lalu. Hari ini saya sengaja datangi untuk tahu bagaimana pelayanan terus ditingkatkan," kata Anas.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pemkab Banyuwangi baru saja meluncurkan Mal Pelayanan Publik, tempat pelayanan pengurusan dokumen terpadu akhir pekan lalu. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas melakukan sidak ke tempat tersebut, Senin (9/10).
"Tempat ini baru saja diluncurkan Jumat pekan lalu. Hari ini saya sengaja datangi untuk tahu bagaimana pelayanan terus ditingkatkan. Ada beberapa hal saya instruksikan tadi, intinya agar warga makin nyaman menggunakan fasilitas ini," ujarnya.
Anas juga akan melengkapi beberapa fasilitas pendukung, seperti ruang bermain anak (playground). "Playground kan sudah ada. Nanti ditambahi beberapa permainan edukatif, agar warga yang bawa anak bisa senang mengurus dokumen-dokumen. Juga buku-buku perlu ditambahi. Kita berharap dan mengupayakan agar mengurus dokumen ke pemerintahan bukan lagi sesuatu yang membosankan," papar bupati berusia 44 tahun ini.
"Pos kesehatan juga harus dijaga konsistensinya. Warga bisa menunggu pengurusan dokumen sambil konsultasi kesehatan dan tes yang skala ringan seperti kolesterol atau asam urat," kata Anas.
Saat ini, ada 88 jenis layanan dalam satu tempat ini. Mulai administrasi kependudukan seperti akte kelahiran dan kematian, kartu identitas anak, KTP; beragam jenis izin, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, PDAM, pelayanan izin terkait kendaraan di SAMSAT, hingga pembayaran retribusi daerah.
Proses integrasi sistem lainnya juga terus dilakukan, sehingga jenis layanan pun semakin meningkat. Di antaranya integrasi dengan sistem di kepolisian, keimigrasian, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, dan Kementerian Agama.
"Sekarang proses nanti ada bilik nikah. Jadi orang mengurus dokumen pernikahan di kantor Kementerian Agama bisa cukup di sini saja. Kita sedang integrasikan sistem pengurusan dokumen lainnya, targetnya 150 jenis layanan ada di tempat ini tidak lama lagi," katanya.
Anas berdialog dengan sejumlah warga yang sedang mengurus dokumen. "Minta sarannya ya bapak-ibu. Ini masih jauh dari sempurna, terus kami perbaiki. Tadi ada yang usul perlu diberi camilan atau makanan-minuman ringan seperti kalau kita menunggu di lounge bandara, ya akan kita tambahkan nanti. Ya baguslah, nunggu sambil makan jajanan. Asal jangan banyak-banyak makannya," ujar Anas setengah bercanda.
Sementara itu, perpindahan berbagai layanan publik dari yang sebelumnya tersebut berbagai dinas dan instansi di Banyuwangi tersebut ke satu tempat di Mal Pelayanan Publik dirasakan manfaatnya oleh warga. Salah satunya adalah Sunarto (40), warga Desa Karang Anyar. Sunarto tengah mengurus surat izin mendirikan bangunan (IMB).
Untuk memperoleh IMB Sunarto pertama kali mendaftar di loket Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Atap, lalu meminta advice planning (AP) atau keterangan rencana tata kota di loket Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang.
"Ini efisien, sangat membantu. Dulu kan saya harus ke dua dinas berbeda untuk urus ini, tapi sekarang cukup di sini. Apalagi pelayanannya ramah," ujarnya.
Warga lainnya, Farida (36), juga senang karena sembari memproses dokumen, dia bisa mengajak anaknya bermain di ruang bermain yang disediakan. "Jadi urus kartu keluarga tadi sambil mengajak anak main-main. Anak saya senang karena mainannya bagus-bagus," ujar Farida yang membawa putranya berusia lima tahun.