Metode KSA akan menghasilkan data yang lebih akurat. Daripada menggunakan metode eye estimate atau estimasi visual.
Merdeka.com, Banyuwangi - Tahun 2018 Badan Pusat Statistik (BPS) mulai menerapkan penghitungan produksi padi nasional dengan metode sampling bernama Kerangka Sample Area (KSA). BPS telah menentukan hampir 200 ribu titik sampling dari Sabang sampai Merauke yang akan dikunjungi petugas di minggu ke 4 setiap bulan.
Petugas BPS berbekal gawai Android dan aplikasi khusus memberikan laporan perkembangan tanaman padi di masing-masing titik sampling, lengkap dengan laporan visual. Pelaporan harus dilakukan di kawasan titik sampling karena koordinat di aplikasi gawai harus sesuai dengan angka koordinat yang tersimpan di komputer server BPS.
Deputi Bidang Statistik dan Produksi BPS, M Habibullah mengatakan, metode KSA akan menghasilkan data yang lebih akurat. Daripada menggunakan metode eye estimate atau estimasi visual ke semua sawah petani yang sebelumnya diterapkan.
"Ini perbaikan metodelogi menghitung luas panen, jadi tahun ini BPS menerapkan di seluruh Indonesia. Di tahun 2017 diberlakukan sebagai uji coba," kata Habibullah, dalam acara lokakarya nasional Forum Masyarakat Statistik (FMS) mengenai data produksi beras, di Hotel Santika Banyuwangi, Selasa (10/4).
Pihaknya berharap data produksi padi yang lebih akurat menjauhkan negara dari polemik melakukan impor beras atau tidak. Polemik impor beras sempat menghangat di awal 2018 karena berbedanya catatan ketersediaan stok beras nasional antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan.
Sementara itu Ketua Forum Masyarakat Statistik (FMS) Bustanul Arifin mengatakan pihaknya mendukung penerapan metode KSA dalam pelaporan estimasi jumlah produksi padi nasional. Bahkan dia mengatakan, pihaknya menjadi salah satu promotor dalam penerapan metode yang telah berjalan di beberapa negara lain itu.
"Kami dari FMS ikut merekomendasikan KSA, 2016 mulai uji coba di 2 kabupaten di Jawa. Hasilnya menarik sehingga direkomendasi jadi nasional," kata Bustanul.
Dia memperkirakan Agustus 2018, BPS akan mengeluarkan laporan hasil kerja dengan KSA.
Bustanul berharap dalam kesempatan itu BPS juga merilis data produksi padi tahun 2016 dan tahun 2017 hasil perhitungan dengan metode KSA. Pasalnya sejak berhenti membuka laporan produksi padi di tahun 2016, BPS dianggap berhutang informasi per tahun tersebut kepada rakyat.