"Kali ini Banyuwangi tanpa mengajukan, dari teman-teman dokumenter dan kami yang langsung memilih," ujar Ninik.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memilih Kabupaten Banyuwangi untuk menjadi tuan rumah apresiasi film pendek dan dokumenter tahun ini.
Beberapa aktris senior Indonesia yang tergabung dalam Pusbang Film Indonesia seperti Slamet Rahardjo, Ninik L Karim, Rozan Anwar, Tio Pakusadewo datang ke Banyuwangi untuk membahas menjadi tuan rumah Apresiasi Film Indonesia (AFI).
Ninik L Karim, salah satu Tim Pusbang Film Indonesia mengatakan, Banyuwangi dipilih jadi tuan rumah karena dinilai konsisten untuk mengembangkan potensi daerahnya.
"Biasanya daerah itu pada minta untuk jadi tuan rumah, tapi Pusbang film tidak semata-mata langsung menerima. Dan kali ini Banyuwangi tanpa mengajukan, dari teman-teman dokumenter dan kami yang langsung memilih," ujar Ninik kepada Merdeka Banyuwangi di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Selasa (10/10).
Ninik mengatakan, keseriusan Banyuwangi dalam hal mengangkat potensi pariwisata, seni budaya dan ekonominya cukup dilihat dari hal sederhana, saat dirinya baru mendarat di Bandara Blimbingsari.
"Ketika masuk saya sudah lihat Banyuwangi bersih. Kami melihat Banyuwangi secara keseluruhan patut. Satu lagi, Banyuwangi kami pilih karena sekarang lagi booming," ujarnya.
Tidak jauh berbeda, artis senior film lainnya, Tio Pakusadewo menambahkan Banyuwangi dipilih karena sangat optimis bisa memajukan daerahnya.
"Paling saya rasakan nyaman karena bersih, saya belum ke jalan, tetapi kalau dilihat 72 festival ini luar biasa. Mendengar langsung dari bupati, senang karena dia betul-betul mempraktikkan hal sederhana, tapi Sudah dilakukan," ujar Tio.
Salah satu aktor film The Raid 2 ini menambahkan, Banyuwangi menjadi tuan rumah AFI tahun ini bukan dari Tim Pusbang Film Indonesia saja, tapi juga dari kalangan pembuat film.
"Ini permintaan kalangan pembuat film dokumenter, minta apreisasi film ada di Banyuwangi. Pelaksanaannya sekitar November," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan, pihaknya siap telah dipercaya menjadi tuan rumah apresiasi film. Sebelumnya kata Anas, Banyuwangi terus berupaya konsisten untuk mengembangkan film sinematografi, seperti lomba pembuatan film pendek.
"Pertama kami merespon baik, dan sadar film ini penting. Bapak klik di Youtube banyak hal positif yang di campaign oleh anak-anak muda. Setiap tahun, Banyuwangi mengadakan festival film pendek, jadi Anak-anak di desa bikin film, tidak hanya di kota. Jadi ini cara kami untuk memberikan ruang kreatif kepada Anak-anak muda Banyuwangi," ujar Anas.
Dari situ, Anas sempat memberitahukan beberapa karya film hasil Anak-anak desa. Bagi Anas, proses kreatif bukan hanya muncul di kota, namun juga di desa. "Hampir semua desa ini ada, bisa jadi pilar yang luar biasa."