1. BANYUWANGI
  2. SENI DAN BUDAYA

Banyuwangi resmi bakal jadi tuan rumah AFI 2017

"Kami dapat usulan dari asosiasi-asosiasi penggiat film, untuk menjadikan Banyuwangi sebagai tuan rumah dari penyelenggaraan AFI," kata Slamet.

Bupati Anas dan artis senior saat membahas persiapan AFI. ©2017 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Rabu, 11 Oktober 2017 11:09

Merdeka.com, Banyuwangi - Potensi dan pertumbuhan Banyuwangi kini menarik minat insan perfilman tanah air. Salah satu ajang penganugerahan film tingkat nasional, Apresiasi Film Indonesia (AFI) yang rencananya dihelat November 2017 mendatang bakal dilaksanakan di Banyuwangi. Hal ini terungkap saat kunjungan para pegiat AFI ke Banyuwangi, Selasa (10/10) sore.

Dalam rombongan AFI yang diterima langsung oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Pendopo Sabha Swagata Blambangan itu, tampak hadir sejumlah insan perfilman senior tanah air, Slamet Rahardjo Tio Pakusadewo, dan Niniek L Karim. AFI sendiri merupakan ajang perfilman yang digelar Pusat Pengembangan (Pusbang) Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Slamet Rahardjo yang didaulat menjadi juru bicara rombongan AFI mengatakan, Banyuwangi dengan segala perkembangannya saat ini, menarik para pegiat film di Indonesia datang. "Kami mendapat usulan dari asosiasi-asosiasi penggiat film, untuk menjadikan Banyuwangi sebagai tuan rumah dari penyelenggaraan AFI," ujarnya.

Niniek L Karim menambahkan Banyuwangi sebagai calon tuan rumah puncak penganugerahan AFI 2017 lantaran kabupaten yang berada di ujung Timur Jawa ini tengah menjadi primadona di kancah nasional. "Bayuwangi dipilih karena sedang booming, maju di berbagai bidang," ujarnya.

Niniek mengungkapkan biasanya daerah-daerah mengajukan diri sebagai tuan rumah. Namun pihak Pusbang Kemendikbud tidak bisa serta merta mengabulkan permintaan daerah untuk menjadi tuan rumah. "Namun, untuk Banyuwangi ini spesial. Tidak mengajukan diri, tetapi justru dipilih jadi tuan rumah AFI," katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh Tio Pakusadewo. Artis papan atas ini, melihat perkembangan Banyuwangi saat ini, memang layak untuk terus dieksplorasi. Terutama dalam dunia perfilman. "Dulu saat saya syuting disini lebih 25 tahun yang lalu (Cinta Dalam Sepotong Roti-red), Banyuwangi tak sebersih ini. Perkembangannya sangat pesat. Wisatanya juga berkembang. Ini menarik untuk menjadi lokasi pembuatan film," terangnya.

Sementara itu, Bupati Anas menyambut dengan senang kehadiran para pegiat film kenamaan tanah air tersebut. Penyelenggaraan AFI di Banyuwangi sinergis dengan program yang kini sedang dikembangkan oleh pemkab.

"Tiap tahun kami menggelar kompetisi film pendek tentang potensi desa. Ini sebagai upaya mengeksplorasi potensi yang ada dengan mengajak masyarakat berkontribusi melalui pembuatan film. Karena di era digital saat ini, film merupakan salah satu media promosi daerah yang sangat efektif," paparnya.

Anas mengharapkan diselenggarakannya AFI di Banyuwangi bisa memberikan dampak atau jejak yang bisa dirasakan masyarakat. Mengingat AFI akan diikuti oleh berbagai rangkaian acara, seperti workshop, seminar, kelas inspirasi, audisi dan lain sebagainya.

"Kami juga mengharapkan, acara ini tidak sekedar acara perfilman begitu saja. Tapi, juga memberikan dampak kepada masyarakat. Ada transfer knowledge dari para pegiat film yang top-top ini, kepada anak-anak muda di Banyuwangi yang memiliki minat dalam dunia film," kata Anas.

(MT/MUA)
  1. Film
  2. Apresiasi Film Indonesia 2017
  3. AFI 2017 di Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA