1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Tak hanya sibuk di dermaga, Pelabuhan Tanjung Wangi kembangkan potensi wisata

"Saat ini yang di pulau dibangun agar masyarakat tetap bisa berwisata ke pantai".

kapal di Pelabuhan Tanjung Wangi / Ahmad Suudi. ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Selasa, 30 Oktober 2018 14:33

Merdeka.com, Banyuwangi - Kegiatan kepelabuhan besar tak lagi nampak di Pantai Boom di Kelurahan Kampung Mandar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, setelah pelabuhan terbuka dipindahkan ke Pantai Meneng, tanggal 02 Nopember 1973. Pelabuhan baru di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, itu kemudian berganti nama menjadi Pelabuhan Tanjung Wangi pada tanggal 18 Mei 1995, dengan tujuan bisa mendukung perdagangan ke luar negeri.

Kedua pelabuhan, Boom dan Meneng, sejak tahun 1991 telah menjadi milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Surabaya. Sementara Pantai Boom tengah dibangun menjadi pelabuhan internasional untuk kapal yatch, katamaran dan pesiar dengan anggaran Rp 300 miliar, bagaimana nasib jasa kepelabuhan Tanjung Wangi? Sudahkah mendukung perdagangan ke luar negeri?

Direktur Marketing CV Pasific Harvest Sherly Kho memperkirakan pengapalan produk sarden kaleng dalam kontainer melalui Pelabuan Tanjung Wangi akan lebih menguntungkannya. Dia mengatakan, semua eksportir di Banyuwangi mendukung pembukaan pengapalan petikemas di Pelabuhan Tanjung Wangi, bila bisa dilakukan.

Perusahaan yang beroperasi di Kecamatan Muncar itu sendiri rutin mengirimkan produk ikan sarden dan makarel dalam kaleng rata-rata 40 kontainer ukuran 20 feet setiap bulan ke Asia dan Eropa melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Melalui Surabaya, biaya yang dikeluarkannya untuk pegapalan dan jasa kepelabuhan masing-masing kontainer sekitar Rp 5 sampai 7 juta.

"Kalau ada Banyuwangi ya pasti lebih menguntungkan, tapi seperti EMKL (perusahaan ekspedisi laut) dan supporting apa sudah siap di Banyuwangi?" katanya, Selasa (30/10).

Sherly mengatakan untuk mulai melakukan pengapalan ekspor di Tanjung Wangi, pihaknya membutuhkan jasa Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) atau Perusahaan Pengurus Jasa Kepabean (PPJK), serta kapal laut lintas samudera yang memiliki jadwal keberangkatan dan tarif jasa angkut yang bagus.

General Manager PT Pelindo III Cabang Tanjung Wangi M Nizar Fauzi mengatakan, pengapalan petikemas ekspor memang belum bisa dilakukan, namun Pelabuhan Tanjung Wangi telah melayani pengapalan ekspor dan impor curah serta paket milik militer Amerika yang berlatih di Jawa Timur. Kendala utama pelaksanaan pengapalan ekspor petikemas adalah jumlah kontainer eksportir Banyuwangi yang masih sedikit.

"Harus ada 150 kontainer 20 feet agar kapal petikemas mau sandar di Tanjung Wangi. Sedangkan eksportir Banyuwangi per bulan hanya mampu memenuhi 70 kontaner, itupun tidak bisa ditumpuk dulu untuk diberangkatkan bersama. Jadi mereka berangkatkan sedikit-sedikit setiap hari ke Surabaya," kata Nizar.

Kini pihaknya berupaya menggelar pengapalan petikemas nusantara rutin 2 sampai 3 kali per bulan yang akan sandar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Kupang, Lembar, Maumere, dan Waingapu. Mulai awal Januari 2019, kapal petikemas nusantara itu akan berangkat ke timur dari Banyuwangi dengan membawa 150 kontainer, di antaranya berisi beras bulog.

Belum ada kepastian barang apa yang akan dibawa kembali ke barat, namun pemilik kapal telah berkomitmen tetap mengoperasikan kapal tersebut dan menerima jasa angkutan barang masyarakat luas. Nizar berharap, bermula dari pengapalan petikemas nusantara, Tanjung Wangi bisa berkembang ke pengapalan petikemas barang dagang ekspor.

"Sebetulnya semua fasilitas untuk pengapalan petikemas kita sudah siap. Hanya saja kalau kapal ekspor sandar ke Tanjung Wangi tentu membutuhkan biaya tinggi, kalau jumlah kontainer tidak cukup banyak mereka akan merugi," ujar Nizar.

Di sisi lain Pelabuhan Boom dibangun oleh PT Pelindo Properti Indonesia (PPI) sejak tahun 2015, ditargetkan mulai beroperasi tahun 2020, berikut pemberlakuan bagi hasilnya. Nizar menjelaskan, jasa kepelabuhan cukup konstan sehingga pihaknya memanfaatkan lahan Pantai Boom yang dimiliki untuk menjadi destinasi wisata bahari berkelas agar lebih cepat meningkatkan pendapatan.

Dia memastikan Pelabuhan Marina Boom tak hanya untuk mendulang keuntungan PT Pelindo III saja, melainkan juga memberikan kontribusi pada ekonomi dan kebudayaan masyarakat setempat. Sungai Kampung Mandar akan dikeruk sampai kedalaman 2,5 meter untuk dermaga perahu-perahu nelayan, mereka akan memberikan pelatihan-pelatihan, juga menggelar event-event yang menampilkan kesenian khas seperti Gandrung Sewu.

"Jadi wisatawan yang datang tidak mungkin hanya tinggal di hotel. Mereka pasti akan jalan-jalan berkeliling, melihat-lihat kehidupan sekitar dan uang mereka akan keluar di situ. Masyarakat harus bisa menangkap peluang itu untuk menyediakan oleh-oleh, kuliner khas atau kafe-kafe yang bersih," kata Nizar.

Manajer Operasional PT PPI Surabaya Nurlima Septanti mengatakan secara keseluruhan pembangunan Pelabuhan Marina Boom Banyuwangi telah mencapai 60 persen. Tahun ini dari target pembuatan ponton apung atau kolam besar tempat parkir kapal yatch dan katamaran, pengerjaannya mencapai 90 persen.

Pembangunan dibagi dalam 2 wilayah, pertama di Pulau Wangi seluas 9,8 hektare yang berisi ponton apung, eco park, luxury resort, dan paint ball arena yang tahun ini ditargetkan selesai. Wilayah lain area gudang setelah jalan masuk, area sekitar Monumen Inkai, area pantai yang biasa didatangi wisatawan dan fasilitas-fasilitas dekat dermaga besar akan dikerjakan tahun depan.

"Jadi 2 wilayah itu kami kerjakan secara bergantian. Saat ini yang di pulau dibangun agar masyarakat tetap bisa berwisata ke pantai yang timur. Tahun depan saat kami membangun sisi lain, wisatawan diarahkan ke pulau," kata Tanti, sapaannya.

Food court juga akan terbagi dua, yang standar dimana masyarakat penjual kuliner bisa masuk dan yang premium yang akan diisi cafe dan restoran yang telah memiliki brand. Sementara bangunan-bangunan bersejarah seperti monumen inkai, monumen operasi lintas laut Jawa-Bali, gudang lama PT Djakarta Lioyd, taman makam pahlawan Wisma Raga Laut, bungker dan pabrik minyak kuno akan direnovasi menjadi lounge dan bangunan bersejarah yang terawat.

Ketika pembangunan Pulau Wangi selesai, artinya ponton apung yang bisa menampung 127 unit yatch itu juga selesai, Sail Sabang tahun 2019 direncanakan mulai masuk ke Banyuwangi. Sementara selesainya pembangunan dermaga kapal pesiar tergantung pada pengerjaan yang dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur.

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Pariwisata
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA