"Ini terus dipantau ya. Yang penting dia harus sehat. Kalau mau melahirkan kabari lagi nanti kami bantu," ujar Anas.
Merdeka.com, Banyuwangi - Tersangka kasus pemerkosaan yang dialami RS (14), anak dengan kondisi tuna wicara hingga saat ini belum diketahui. Akibat kejadian tersebut, RS mengalami trauma berat dan kondisi hamil berusia 6 bulan.
Saat kejadian, RS sedang tinggal bersama neneknya di rumah. Sementara orangtuanya sedang bekerja di Bali.
"Saat itu saya sedang di Bali, setelah pulang saya tanya, siapa yang melakukan. Dia nunjuk, masih ingat. Tapi yang ditunjuk tidak mengaku," ujar Ani Lestari, Ibu korban saat ditemui di rumahnya, Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Minggu (5/3).
Ani mengatakan setiap hari RS hanya menghabiskan waktunya di dalam rumah dan tidak mau keluar akibat trauma yang dialami.
"Sekarang kegiatan cuma nonton TV saja, enggak ke mana-mana. Sekarang di belakang rumah saja dia masih trauma. Nafsu makannya akhir-akhir ini juga agak berkurang," ujarnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat berkunjung menemui RS dan mendengar kisah tersebut, meminta agar bidan dan puskesmas terdekat untuk memberikan pendampingan kesehatan dan psikologis RS agar tidak trauma berkepanjangan.
"Ini terus dipantau ya. Yang penting dia harus sehat. Kalau mau melahirkan kabari lagi nanti kami bantu," ujar Anas.
Sementara Titin Rustiningsih, bidan yang merawat mengaku selalu siap memantau kesehatan dan menguatkan mental RS hingga proses hukum berlangsung.
"Akan ada pendampingan biar tidak trauma. Sekarang masih bantu tes DNA untuk mengetahui siapa pelakunya," ujar Titin menjelaskan perkembangan kasus RS.