1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Unjuk kreativitas, Banyuwangi gelar festival anak berkebutuhan khusus

Menari gandrung, mendongeng, bernyanyi, membaca qiroat, teatrikal hingga menunjukkan kemampuan olah raga tolak pluru dan catur untuk tuna netra.

Unjuk kreativitas. ©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Selasa, 27 Februari 2018 11:34

Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali menggelar Festival Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sebanyak 2.000 siswa-siswi penyandang disabilitas, mulai dari tuna rungu, tuna netra, tuna daksa, dan yang lainnya, diberi ruang kreatif untuk tampil di Pendopo Sabha Swagata Blambangan.

Sejak pagi, Anak-anak disabilitas asik bermain. Didampingi orangtua dan para guru, mereka saling unjuk kreativitas di bidang seni dan beberapa cabang olahraga. Ada yang menari gandrung, mendongeng, bernyanyi, membaca qiroat, teatrikal hingga menunjukkan kemampuan olah raga tolak pluru dan catur untuk tuna netra.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku senang melihat Anak-anak penyandang disabilitas bisa saling menunjukkan kreativitasnya. Baginya, ini merupakan upaya Pemkab Banyuwangi untuk memberi ruang yang sama dan bisa memotivasi para anak dan orang tua.

"Saya senang sekali hari ini bisa melihat dari jauh penampilan Anak-anak. Harapannya festival ini bisa menginspirasi, dan orang tua bisa lebih semangat mendidik Anaknya," ujar Anas dalam sambutannya melalui video call, Selasa (27/2).

Anas menambahkan, selama ini Pemkab Banyuwangi juga memberikan beasiswa khusus untuk penyandang disabilitas yang berprestasi. Di sisi lain, sudah ada 210 sekolah inklusi yang siap menerima Anak-anak disabilitas agar bisa memperoleh kesempatan yang sama.

"Kami menyiapkan beasiswa untuk Anak-anak berprestasi, termasuk yang berkebutuhan khusus. Jadi Anak-anak punya kesempatan yang sama untuk meraih prestasi," jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Duta Disabilitas Nasional, Dewi Yull juga hadir untuk berbagi kisah inspiratif. Dia mengapresiasi upaya pemerintah daerah yang telah bersedia memberikan panggung untuk Anak-anak disabilitas.

"Jarang saya menemukan dengan anak anak disabilitas, mampu memberikan perform luar biasa. Saya sudah sering keliling indonesia. Dan ini terbaik di Banyuwangi. Terimakasih kepada Pak Anas, sudah mau memperhatikan," ujar Dewi yang juga artis dan penyanyi ini.

Salah satu penampilan yang menarik perhatian penonton, salah satunya tarian penyambutan gandrung yang dibawakan oleh siswi SMA LB Negeri Banyuwangi. Para penari gandrung merupakan penyandang tuna rungu yang disatukan dengan penari non tuna rungu asal SMA Negeri Banyuwangi.

"Kolaborasi, ini tantangan kami, waktu latihan, Anak-anak tuna rungu sulit mengikuti, memadukan irama musiknya. Jadi dia harus menghafal dari gerakan awal sampai akhir," ujar Ida Rahmawati salah pelatih tari tuna rungu bidang ekstrakulikuler SMA LB Negeri Banyuwangi.

(ES/MUA)
  1. Abdullah Azwar Anas
  2. Festival Banyuwangi 2018
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA