"Saya belum pernah memanah, baru kali ini, tadi sampai mencoba 5 kali," kata Yusuf.
Merdeka.com, Banyuwangi - Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko harus mencoba memanah sebuah balon warna pink sampai 5 kali untuk membuka Festival Sego Lemeng dan Kopi Uthek, di Desa Banjar, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (26/8).
Percobaan pertama hingga ke-4 dilakukannya tanpa hasil, namun mendapatkan sambutan ramai dari penduduk berupa sorakan dan tepuk tangan. Namun Yusuf pantang menyerah, dia mencoba lagi dan tepat mengenai sasaran di tembakan kelima dengan busur standar nasional. Balon-balon lain beraneka warna kemudian diterbangkan untuk memeriahkan keberhasilan pembukaan acara itu.
"Saya belum pernah memanah, baru kali ini, tadi sampai mencoba 5 kali. Ini kan penting untuk membuka acara masyarakat Desa Banjar, saya tidak boleh menyerah," kata Yusuf.
Dia mengatakan banyak potensi yang dimiliki Desa Banjar dan Kecamatan Licin, seperti gula aren, perkebunan, kuliner, pariwisata, dan batik. Dia berharap semua potensi dikembangkan dan kekurangan-kekurangan dibenahi sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banjar sendiri.
Potensi olahraga panahan juga berkembang, tak bukan karena giatnya Pembina Prestasi Cabang Olahraga (Cabor) Panahan KONI Banyuwangi, Untung Santoso di desa berbukit-bukit itu. Tidak hanya rutin menggelar pelatihan di SD dan SMP, dia juga menerima pelatihan privat hingga pemesanan pembuatan panah tradisional, lengkap busur dan anak panahnya.
"Cukup banyak yang latihan, yang banyak dari kota (Banyuwangi), yang privat 10 anak dan ekstrakurikuler di 3 SD," kata Untung.
Kedua anaknya juga telah menjuarai berbagai kompetisi panahan tingkat kabupaten hingga tingkat nasional. Abrila Zahra Maulida, siswa kelas 6 SD Negeri 1 Banjar berhasil meraih juara 2 tingkat kabupaten dan juara 1 Licin Open HUT RI ke-73. Sedangkan kakak laki-lakinya, Hilga Karisma Putra yang duduk di kelas 9 SMP Negeri 1 Licin berhasil meraih juara 2 dalam perlombaan di Universtas Brawijaya (Unibraw) Malang dalam kompetisi menggunakan busur standar nasional.
Keduanya kini bersiap mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2018. "Keduanya berlatih secara rutin untuk busur tradisional maupun busur standar nasional. Jadi kalau ada lomba busur tradisional maupun standar nasional mereka siap ikut," kata pembina Ijen Archery Club itu.