Banyak musisi jazz lokal dan nasional akan tampil dalam acara ini.
Merdeka.com, Banyuwangi - Sejumlah musisi jazz lokal dan nasional bakal menghangatkan suasana pegunungan Ijen dalam gelaran Ijen Summer Jazz 2016. Sederet musisi kawakan seperti Harvey Malaihollo, Balawan & Batuan Ethnic Fusion, Shadow Puppets akan menyajikan repetoar musik-musik terbaik Indonesia.
Dalam press conference di Pendopo Sabha Swagata Blambangan pada Sabtu (22/10), Harvey Malaihollo mengungkapkan kekagumannya terhadap apresiasi musik jazz di Bumi Blambangan.
"Saya agak binggung (terkesima) jadwal Banyuwangi festival 2016 yang banyak banget. Sebagai seorang seniman jazz, kenapa enggak Banyuwangi dinobatkan sebagai City of Jazz dari Indonesia. Dan kami juga berharap, kami sangat senang jika musisi lokal dapat menjadi tuan rumah di negaranya (wilayah) sendiri, " ujar Harvey kepada awak media.
Selain Harvey Maliohollo, Balawan sekaligus mengatakan hal senada. Ia terkagum dengan inisiatif Banyuwangi dalam mengembangkan musik jazz hingga dapat menggelar lima kali Jazz Festival dalam setahun.
Dalam gelaran nanti malam, Balawan mengatakan jika penggebrak atraksi bertumpu pada permainan gamelan oleh seorang maestro asal Bali, I Made Subandi. Selain itu ia memperkenalkan dua musisi muda yang turut meramaikan panggung terbuka Jiwa Jawa Resort, Kecamatan Licin, Banyuwangi. Mereka sekaligus akan berkolaborasi dengan Lalare Orkestra yakni para musisi muda asal Banyuwangi (musisi cilik dari SD hingga SMP di penjuru kecamatan di Banyuwangi) yang memainkan berbagai alat musik tradisional seperti gendang, rebana, dan angklung.
"Tujuannya adalah musisi-musisi muda bisa lebih maju apalagi kalau ada musisi senior yang mengajak. Prinsip bermusik kami yaitu memberi dan menerima. Mudah-mudahan penampilan kami bisa menmberi inspirasi kepada musisi tradisional, janganlah pernah gengsi untuk bermain gamelan. Antara musisi tradisional dengan musisi pada drum atau gitar (alat musik modern) itu derajatnya sama," tutur Balawan optimis.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Abdullah Azwar Anas mengungkapkan strategi Banyuwangi dalam mengembangkan pariwisata di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java tersebut.
"Jazz ini bagian penyedap dalam Banyuwangi Festival. Lainnya adalah event tradisional. Kami menyasar komunitas. Karena komunitas loyal dengan komunitasnya. Maka segmentasi ini kami ikat. Yang senior-senior menikmati Jazz Gunung. Yang muda-muda di laut (Banyuwangi Beach Jazz). Semakin banyak kaki (wisatawan) di Banyuwangi, maka semakin banyak rezeki yang didapat masyarakat," papar Bupati Anas.