1. BANYUWANGI
  2. KOMUNITAS

Komunitas Berbagi Nasi Bungkus kepada yang membutuhkan

Siapapun yang tergerak hatinya bisa ikut membantu, tidak harus berkontribusi dalam bentuk uang atau sumbangan nasi. Bisa dalam bentuk ide, tenaga

Komunitas Bernas Banyuwangi. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Selasa, 21 Juni 2016 14:53

Merdeka.com, Banyuwangi - Bisa makan secara teratur, sudah menjadi kebutuhan primer setiap orang. Namun kebutuhan tersebut dinilai belum bisa dirasakan oleh semua orang. Terutama lapisan masyarakat kelas bawah yang hidup di tengah kota.

Berangkat dari persoalan tersebut, sekelompok pemuda yang tergabung dalam komunitas Berbagi Nasi (Bernas) Banyuwangi, ingin turun tangan. Menuntaskan rasa lapar dengan berbagi nasi bungkus kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan. “Ini komunitas tanpa bentuk. Tanpa backing. Tanpa agenda yang rumit. Hanya punya nama, ide dan harapan untuk membantu semangat untuk berbagi. Karena banyak saudara kita yang masih susah mendapatkan makan teratur. Namun kebanyakan dari kita enggak tahu harus mulai dari mana,” ujar Ketua Komunitas Bernas Banyuwangi, Shanti, Selasa (21/6).

Salah satu anggota Komunitas Bernas Banyuwangi memberikan nasi bungkus kepada seorang bapak tua
© 2016 merdeka.com/Mohammad Ulil Albab


Komunitas Bernas Banyuwangi, baru terbentuk pada 6 Mei 2016. Mulanya dari obrolan kecil di sebuah warung. Lantas terinspirasi ketulusan berbagi Komunitas Bernas yang sudah ada di kota lain. “Berbagi Nasi itu komunitas yang sudah berdiri sejak tahun 2012. Pendirinya Kang Danang dan teman-teman di Bandung. Saat ini berbagi nasi sudah ada di lebih dari 80 kota. Dari Sabang sampai Merauke,” tutur Shanti.

Dia melanjutkan, saat ini anggota komunitas Bernas Banyuwangi ada 15 orang, dengan latar belakang profesi yang beragam. Ada yang guru, perawat dan wiraswasta. Sedangkan masing-masing dari mereka sendiri, sudah saling kenal sejak SMP. Semangat berbagi pun akhirnya mudah terbentuk.
 
“Awalnya saya dan teman-teman saya di Jember bikin Bernas Jember tanggal 30 Januari 2016. Saya berkoordinasi dengan Bernas pusat yaitu Bandung, dibantu teman saya dari bernas Mojokerto. Setelah Bernas Jember berdiri dan berjalan saya jadi mikir. Saya kan orang Banyuwangi seharusnya saya juga peduli dengan saudara-saudara saya di Banyuwangi. Akhirnya tanggal 6 mei 2016 saya ketemuan sama teman-teman. Kemudian saya utarakan dan berdiskusi soal rencana pembentukan komunitas berbaginasi. Alhamdulillah teman-teman langsung mengiyakan tanpa keraguan sedikitpun,” kata Shanti.

Komunitas Bernas Banyuwangi berbagi kepada mereka yang lapar
© 2016 merdeka.com/Mohammad Ulil Albab

Agar diterima orang yang benar-benar membutuhkan bantuan, komunitas Bernas Banyuwangi mulai membagikan nasi pada pukul 22.00 WIB. Caranya dengan menyisir beberapa jalan kota Banyuwangi dengan sepeda motor, untuk mencari orang yang lapar.

“Kami memang sengaja menentukan waktunya di malam hari. Untuk memastikan orang yang kami bantu benar-benar membutuhkan. Misalkan yang tidur di emperan toko, tukang becak yang belum pulang, pemulung, dan lainnya,” ujar anggota Bernas lainnya, Arif (29).
 
Saat membagikan nasi, komunitas Bernas Banyuwangi akan mengajak dialog orang yang akan diberi. “Jadi ditanya, rumahnya mana. Kenapa kok belum pulang. Ada keluarga apa tidak di rumah, biar bisa dikasih lagi,” tutur Arif menambahkan. Dialog tersebut, kata Arif sekedar untuk mengetahui lebih jauh keadaan orang yang sedang diberi.   

Komunitas Bernas Banyuwangi berbagi kepada mereka yang benar-benar membutuhkan
© 2016 merdeka.com/Mohammad Ulil Albab


Siapapun yang tergerak hatinya bisa ikut membantu, tidak harus berkontribusi dalam bentuk uang atau sumbangan nasi. Bisa dalam bentuk ide, tenaga dan publikasi. “Karena enggak semua orang punya uang untuk berbagi, atau enggak punya waktu. Atau enggak punya dua-duanya tapi punya semangat. Untuk yang gak punya uang, bisa membantu tenaga saja membagikan nasi bungkus keliling kota bareng-bareng. Untuk yang bisa masak, bisa membantu menyiapkan. Dan juga bisa bantu posting di group untuk menampung lebih banyak bala bantuan,” kat dia.

Soal sumber dana, komunitas Bernas Banyuwangi sejauh ini masih mengandalkan iuran. Beberapa dari sumbangan donatur. Bila Anda ingin berkontribusi, bisa mengubungi atau datang langsung ke sekretariatnya di Jalan Opak Nomor 38 Kelurahan Pengantigan Banyuwangi.

(FF/MUA)
  1. Komunitas
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA