Selain akan digunakan untuk pembangkit listrik, Waduk Bajulmati juga difungsikan untuk mengairi sawah hingga 1.800 hektar.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah akan mengoptimalisasi fungsi Waduk Bajulmati, Banyuwangi, Jawa Timur. Rencananya waduk berkapasitas 10 juta meter kubik ini, didesain multipurpose atau bermacam fungsi yaitu untuk pembangkit listrik, irigasi hingga wisata.
Hal ini diungkap Kepala Pusat Bendungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Imam Santoso saat mengunjungi Waduk Bajulmati, Sabtu kemarin (10/9).
Untuk pemanfaatan pembangkit listrik, saat ini masih dalam kajian model kerja sama yang akan dilakukan pemerintah dengan pihak swasta. "Sudah banyak perusahaan swasta yang akan berinvestasi untuk pembangkit listrik ini. Namun masih kita sharing aturan-aturan kerja samanya," kata Imam.
Menurut Imam, potensi listrik yang bisa dihasilkan Waduk Bajulmati mencapai 0,34 Mega Watt. Kemudian potensi listrik ini akan dijual ke PLN, termasuk untuk memenuhi kebutuhan listrik di bendungan.
Selain akan digunakan untuk pembangkit listrik, dengan daya tampung 10 juta meter kubik air, Waduk Bajulmati juga difungsikan untuk mengairi sawah hingga 1.800 hektar dan mengalirkan air baku sekitar 120 liter per detik.
"Sumber air tetap kami alirkan ke bawah (area persawahan). Tidak kami tutup untuk memenuhi kebutuhan warga. Kan di bawah masih musim tanam. Target kami, musim penghujan ini bisa terisi optimal," ujarnya.
Jadi, Waduk Bajulmati akan didesain untuk beragam penggunaan, seperti irigasi pertanian, penyedia air baku, penahan banjir dan pembangkit listrik. "Bahkan bisa untuk wisata. Jadi waduk ini multipurpose function," kata Imam.
Selanjutnya kunjungan Imam ke Waduk Bajulmati akan dilaporkan kepada Menteri PUPR agar segera diteruskan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Pak Jokowi terus memantau waduk di Indonesia. Beliau juga minta kami meninjau Waduk Bajulmati. Selasa besok (13/9) akan kita laporkan ke Pak Menteri agar diteruskan ke presiden," kata Imam.
Sekadar informasi, waduk yang dibangun dengan dana Rp 422 miliar akan dimanfaatkan sebagai destinasi wisata. Apalagi posisinya cukup strategis. Dengan panorama alam yang cukup memikat, Waduk Bajulmati akan menjadi jujukan rekreasi alternatif. Depan gerbang masuk dan di dalam waduk, terdapat Patung Gandrung yang ikonik.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Berantas, Amir Hamzah yang menangani pengelolaan waduk di Jawa Timur mengungkap, pembangunan Waduk Bajulmati harus diiringi dengan pembangunan embung-embung.
Sebab ketersediaan air sangat membantu warga saat musim kering tiba. "Kamis depan kami bersama Dinas Pengairan Banyuwangi akan mengadakan sosialisasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan waduk ini," ujar Amir.
Sementara Kepala Dinas pekerjaan Umum Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo menambahkan, waduk milik Bumi Blambangan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama membantu irigasi sawah dan pasokan air baku.
Sejak pertama pengisian air (impounding) pada awal Desember 2015 lalu, Waduk Bajulmati telah terisi 5,5 juta meter kubik dari kapasitas 10 juta meter kubik. Sayang hingga saat ini waduk belum terisi air secara keseluruhan.
Sebab aliran air sungai untuk mengisi waduk masih digunakan warga. Sehingga waduk tidak bisa terisi semua. "Di Banyuwangi bagian utara, waduk ini bisa menjadi sumber air bagi pertanian dan warga," katanya.