Anak-anak muda harus kreatif di tengah kondisi ekonomi yang lesu.
Merdeka.com, Banyuwangi - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mengajak anak-anak muda Banyuwangi, Jawa Timur ikut berkontribusi membangun daerahnya. Sebab, kondisi ekonomi nasional tengah berada di posisi sulit sebagai imbas melambatnya ekonomi global.
Untuk itu, Wakil Sekretaris Umum HIPMI Jawa Timur, Mufti Anam pada acara yang digelar di Kampus Universitas 17 Agustus (Untag) Banyuwangi pada Sabtu (10/9) kemarin, mengajak generasi muda untuk tidak takut menekuni bidang usaha.
Sementara bagi para anak muda yang sudah terjun di dunia usaha, HIPMI mengimbau untuk tak ragu berupaya meningkatkan investasi agar tenaga kerja baru makin bertambah. "Saat ini, kondisi ekonomi sedang penuh tantangan. Ekonomi global masih melambat, dan berdampak pada ekonomi nasional," kata Mufti.
Jadi, anak-anak muda harus berani berwirausaha. "Mari ciptakan lapangan pekerjaan dan menggerakkan ekonomi, sehingga bisa membantu pemerintah menghadapi situasi yang tak mudah ini," ajak Mufti.
Pria yang juga pengusaha di bidang jasa transportasi, kecantikan, dan garmen ini memaparkan, berdasarkan proyeksi Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2016, hanya akan mencapai 2,4 persen.
Ekonomi di sejumlah negara besar yang menjadi tumpuan ekspor Indonesia, terutama Tiongkok, juga masih melambat. Tentu saja, perekonomian nasional terkena imbasnya.
Tantangan lainnya, masih kata Mufti, datang dari kapabilitas fiskal pemerintah. Terdapat efisiensi dan pemotongan anggaran hingga Rp 133 triliun pada APBN. Sehingga belanja pemerintah mengendur. Kondisi ini berdampak pada gerak perekonomian masyarakat.
Demikian pula belanja pemerintah daerah yang sedikit terhambat dengan adanya kebijakan penundaan pencairan dana transfer dari pemerintah pusat ke daerah. "Semua itu menjadi tantangan tersendiri bagi kondisi ekonomi kita. Memang kondisi sedang penuh tantangan. Langkah pemerintah sudah benar, termasuk dengan kebijakan tax amnesty," katanya.
Menurut Mufti, dengan kondisi seperti ini, perlu dukungan dari pengusaha muda dan anak-anak muda untuk tanpa kenal menyerah menekuni dunia bisnis. "Tujuannya agar bisa ikut menggerakkan perekonomian," ucap Mufti yang juga Executive President Junior Chamber International (JCI) Jawa Timur ini.
Dengan kekuatan pasar dalam negeri, Indonesia masih akan tumbuh secara moderat. "Indonesia dengan kekuatan populasi lebih dari 250 juta jiwa, yang lebih dari separuhnya mengeluarkan belanja USD 2 hingga USD 20 per hari, akan tetap tumbuh karena ditunjang konsumsi warganya." katanya.