"Senang sekali bisa ke sini. Ini satu-satunya di Jawa Timur. Keren dan penuh edukasi," kata Anas.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengunjungi Museum Tembakau di Kabupaten Jember, Jumat (3/11). Anas ke sentra edukasi dan informasi dunia tembakau itu usai menghadiri acara Rapat Koordinasi Badan Perwakilan Wilayah (Baperwil) V Jawa Timur yang dihadiri perwakilan Jember, Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Lumajang, dan Kabupaten/Kota Probolinggo.
Anas datang ke museum disambut Kepala UPT Pengujian Sertifikasi Mutu Barang Lembaga Tembakau, Siti Andriati Widartien. Beragam tembakau produksi Jember yang telah banyak diekspor ke berbagai negara ada di museum tersebut.
Anas yang berkemeja batik warna merah tampak bertanya detil ke petugas museum, terutama proses pengolahan tembakau. Lembaran-lembaran tembakau juga disentuhnya untuk ditanyakan beragam perbedaanya. Beberapa karya seni yang berhubungan dengan tembakau juga tak luput dari perhatian Anas.
"Senang sekali bisa ke sini. Ini satu-satunya di Jawa Timur. Keren dan penuh edukasi. Lewat museum ini, kita menjadi tahu bahwa tembakau sekadar komoditas perkebunan, tapi punya aspek kesejarahan yang luar biasa. Kita juga akhirnya mengetahui bahwa tembakau punya peran yang luar biasa bagi masyarakat sejak beratus tahun lalu," kata Anas yang juga calon wakil gubernur Jawa Timur.
"Kegunaan lain tembakau juga bisa kita ketahui, misalnya untuk parfum dan pengobatan," kata bupati berusia 44 tahun ini.
Anas memuji konsep Museum Tembakau untuk mendorong pengembangan pariwisata berbasis agribisnis atau agrotourism.
"Yang dijual adalah cerita. Bukan cuma tembakaunya, tapi unsur di balik itu. Di Jember ini mulai 1859 ada orang Belanda, George Birnie, yang membuka perkebunan tembakau dengan mendatangkan banyak pekerja dari berbagai daerah lain di Jawa. Jember tumbuh pesat dan luar biasa sampai sekarang antara lain karena tembakau. Cerita-cerita ini kalau dijual luar biasa," ujarnya.
Dengan potensi tersebut, Anas berharap, ke depan, sinergi bidang pariwisata bisa diperkuat antar daerah. "Paket wisata dibikin bersama, tidak boleh jalan sendirian. Dari Museum Tembakau, bisa ke Kawah Wurung Bondowoso, lalu ke Banyuwangi atau sebaliknya," kata Anas.