Aspek pendidikan dan kesehatan pun jadi pendukung kemajuan umat.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi yang juga Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim, Abdullah Azwar Anas, menekankan dua hal penting kepada para intelektual muslim.
Pertama, menjaga keindonesiaan dengan terus menyebar nilai-nilai Islam yang toleran, penuh kasih, dan mengayomi.
“Dengan demikian, Indonesia yang selalu damai bisa terwujud. Antar pemeluk agama harus saling menghargai. Tidak bisa yang satu merasa benar sendiri. Harus saling menghargai, tidak boleh saling merendahkan,” kata Anas dalam acara Konferensi Wilayah ISNU Jatim, Sabtu (4/11). Acara dihadiri Ketua Umum ISNU Ali Masykur Musa, Ketua PWNU Jatim KH Mutawakkil Alallah, serta sejumlah tokoh lainnya.
Tugas berat kedua, sambung Anas, adalah mengembangkan ekonomi umat. “Jadi tugas keindonesiaan dan mengembangkan ekonomi umat itu satu kesatuan. Tidak cukup menjaga keindonesiaan saja, tapi juga wajib membangun umatnya agar lebih maju, cerdas, inovatif, melek teknologi,” ujarnya.
Anas mencontohkan beberapa program pengembangan ekonomi rakyat di Banyuwangi, seperti pelarangan gerai ritel modern yang berpotensi menggerus pedagang kecil, pemberdayaan usaha kecil, dan pengembangan pertanian yang berpadu dengan pariwisata.
Aspek pendidikan dan kesehatan pun jadi pendukung kemajuan umat, antara lain melalui program beasiswa, layanan jemput bola warga sakit, hingga peningkatan kualitas Puskesmas dan rumah sakit.
“Alhamdulillah, kerja-kerja gotong royong selama ini berhasil meningkatkan pendapatan per kapita warga Banyuwangi dari Rp 20,8 juta per orang per tahun pada 2010 menjadi Rp 41,46 juta per orang per tahun pada 2016 atau ada kenaikan 99 persen. Angka kemiskinan pun menurun cukup pesat menjadi 8,79 persen pada 2016,” ujar Anas yang juga calon wakil gubernur Jawa Timur.
“Dan di sisi lain, kita juga terus memupuk kerukunan antar umat beragama. Tokoh lintas agama rutin bertemu bangun dialog, ada kemah kebangsaan pemuda lintas iman dan sebagainya. Banyuwangi juga meraih Harmony Award dari Kementerian Agama karena kerukunan tersebut,” pungkas bupati berusia 44 tahun ini.