"Totalnya ada 6 bidang, salah satunya perhotelan yang diandalkan nanti, karena Banyuwangi punya potensi pariwisata yang berkembang baik".
Merdeka.com, Banyuwangi - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri, mengatakan bahwa tahun 2018 ini Balai Latihan Kerja (BLK) Banyuwangi sudah bisa melatih tenaga terampil mulai dari bidang otomotif, teknologi informasi hingga perhotelan.
Khusus untuk bidang perhotelan, Hanif beharap daya saing di sektor pariwisata di Banyuwangi bisa lebih kuat.
"Totalnya ada 6 bidang, salah satunya perhotelan yang diandalkan nanti, karena Banyuwangi punya potensi pariwisata yang berkembang baik," ujar Hanif di gedung BLK Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jumat (6/7).
Menurut Hanif bahwa pemerintah di era Presiden Joko Widodo atau Jokowi sejak 2014 telah fokus membangun infrastruktur di Indonesia. Pada akhir periodenya, Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga terampil untuk memperkecil angka pengangguran akan digenjot lebih maksimal.
"Ini program lanjutan tahun 2104, ini untuk menggenjot SDM, sebelumnya pemerintah kan fokus dalam infrastruktur, Ini dalam rangka meningkatkan daya saing," jelasnya.
Selain itu, kata Hanif untuk anggaran di Menaker, memasuki periode terakhir ini meningkat dibanding tahun sebelumnya, dari Rp 4 triliun menjadi Rp 7 triliun di tahun 2018 ini.
"Tahun 2018 ini sama Pak Jokowi ditambah jadi Rp 7 triliun," kata dia.
Saat ini, lanjut Hanif jumlah BLK lebih dari 300 antara lain dibawah pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten. Pemerintah pusat sendiri memiliki 18 BLK termasuk yang ada di Banyuwangi.
Dari 132 juta angkatan kerja, saat ini 60 persennya merupakan lulusan SD, SMP dan tidak lulus sekolah.
Dengan demikian Hanif sangat optimis, serapan tenaga kerja di Indonesia bisa melampaui lebih dari 10 juta selama 5 tahun periode Presiden Jokowi.
"Tiap tahunnya ternyata lebih dari 2 juta. Misalkan di tahun 2015 sudah ada 2,6 juta. Tahun 2016 ada serapan 2,4 juta dan di tahun 2017 meningkat lagi menjadi 2,8 juta. Tahun ini target bisa melampaui," jelasnya.
"Kita butuh peningkatan kualitas, kuantitas dan pesebaran SDM, ini yang kita genjot," ungkapnay.
Dia menambahkan, BLK di Banyuwangi bakal menggandeng tenaga terampil dari sektor industri maupun pariwisata untuk melatih tenaga terampil, agar bisa mendapatkan tenaga kerja sesuai kebutuhannya.
Tiap tahunnya, BLK di Banyuwangi ditargetkan bisa melatih lebih dari 3.000 tenaga terampil baru sesuai kebutuhan daerah, regional maupun nasional.
"Bulan September nanti mulai diisi perlengkapan, instruktur (pelatih) disiapkan, akhir tahun ini sudah bisa mulai melatih," katanya.