1. BANYUWANGI
  2. PARIWISATA

Mengamati ragam satwa liar dan savana 'The Little Africa in Java'

"Pengunjung dapat memantau aktivitas satwa liar seperti banteng, rusa, kerbau liar, babi hutan, kijang, kucing batu dan kera ekor panjang."

Taman Nasional Baluran. ©2016 Merdeka.com Reporter : Suci Rachmaningtyas | Minggu, 17 Juli 2016 12:27

Merdeka.com, Banyuwangi - Melihat bentang alam dari atas ketinggian selalu menambah rasa takjub akan keindahan panorama Indonesia. Taman Nasional (TN) Baluran pun menawarkan panorama padang rumput dari puncak Menara Pandang atau Watching Tower.

Menara Pandang berada di atas bukit di area Savana Bekol. Untuk menuju ke puncak bukit, hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit dengan jarak tempuh 200 meter. Dengan ketinggian tower sekitar 5 meter, pengunjung dapat melihat seluruh kawasan TN Baluran dan mengamati satwa liar di segala penjuru area.

"Pengunjung dapat memantau aktivitas satwa liar seperti banteng, rusa, kerbau liar, babi hutan, kijang, kucing batu, kera ekor panjang, merak hijau, ayam hutan, macam-macam burung," kata petugas TN Baluran, Lamijan, kepada Merdeka Banyuwangi beberapa waktu lalu.

TN Baluran merupakan satu dari lima taman nasional tertua di Indonesia. Dengan luas kawasan mencapai 25.000 hektare, TN Baluran memiliki bentang alam sekaligus keragaman jenis satwa. Tak heran, TN Baluran dijuluki sebagai 'The Little Africa in Java'.

Disebut demikian karena ketika musim kemarau datang, seluruh padang rumput akan menguning karena terpapar sinar matahari. Selain itu, pengunjung dapat mengamati ragam satwa yang berteduh maupun berkubang di bawah pohon-pohon meranggas.

Meski the little Africa in Java berada di Kabupaten Situbondo, namun gerbang masuk TN Baluran hanya ditempuh sekitar 1 kilometer dari kecamatan Bajulmati, Kabupaten Banyuwangi.

"Setelah snorkeling di Bangsring langsung lanjut ke Baluran. Nanggung sudah dekat," ujar salah satu pengunjung asal Surabaya, Andi.

(MT/SR)
  1. Pariwisata
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA