Perahu berbahan fiber dengan perawatan yang benar bisa bertahan sampai puluhan tahun.
Merdeka.com, Banyuwangi - Saat ini nelayan di Pesisir tanjung, Lingkungan Tanjung, Kecamatan Klatak, Banyuwangi, mulai menggunakan perahu berbahan fiber. Selain lebih kuat dan tahan lama digunakan, perahu berbahan fiber juga lebih ringan dibandingkan dari bahan kayu.
Alasan itulah yang membuat Sarianto, salah satu nelayan di Lingkungan Tanjung mulai mencoba membuat perahu berbahan fiber. Hasilnya sejak tiga bulan terakhir sudah banyak para nelayan yang memesan untuk dibuatkan.
"Minimal satu bulan kurang lebih ada 3 perahu. Kalau ada yang pesen," ujar Sarianto kepada Merdeka Banyuwangi, di sela membuat perahu fiber di Pesisir Tanjung, Selasa (8/11).
Pria kelahiran 1977 ini, mengaku sejak remaja sudah menjadi nelayan. Kebiasannya menggunakan perahu dan hidup di lingkungan nelayan, membuat dirinya bisa membuat perahu fiber tanpa ada yang mengajari.
Saat ditemui, Sarianto sedang membuat pesanan perahu fiber dengan panjang 6 meter, lebar 60 centimeter. Untuk membuat satu perahu, dia hanya membutuhkan waktu 10 hari. "Jam 5 pagi sudah buat, biasanya sampai jam lima atau enam sore. 10 hari paling lambat sudah selesai, kalau bahan lancar," jelasnya.
Berbeda dengan perahu berbahan kayu, dengan ukuran yang sama, dia membutuhkan waktu lebih lama sampai setengah bulan untuk proses pembuatan sampai jadi.
Untuk ukuran bisnis, selain waktu yang lebih singkat, membuat perahu fiber memang lebih menguntungkan dibanding berbahan kayu. Untuk ukuran panjang 6 meter dan lebar 60 centimeter, dihargai Rp 6 juta. "Kalau besar ukuran panjang 7 meter, lebar 65 centimeter, harganya sampai Rp 8 juta. Kalau perahu kayu harganya lebih murah ada separuhnya," ujarnya.
Meski proses pembuatan perahu berbahan fiber lebih cepat, namun ada risiko yang dihadapi. Bila tidak segera dikerjakan, campuran perekat dari resin dan katalis bisa cepat kering. Perahu fiber buatan Sarianto, memakai ketebalan antara 6 sampai 8 centimeter. Perahu berbahan fiber dengan perawatan yang benar bisa bertahan sampai puluhan tahun. "Kalau kayu perawatan bagus 7 tahun sudah maksimal," ujarnya.
Di Banyuwangi terutama di Kecamatan Klatak, setahu Sarianto, masih dirinya yang membuat perahu fiber. "Jadi saya menerima pesanan perahu kayu dan fiber. Bulan ini sudah ada tiga orang yang antri memesan. Prinsip saya kalau buat perahu yang penting jujur. Kalau tebalnya 7 centimeter ya harus segitu," kata Sarianto.