Banyuwangi telah memberikan pendidikan karakter lewat seni dan budaya.
Merdeka.com, Banyuwangi - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy mengapresiasi langkah Banyuwangi dalam memberi pendidikan karakter sejak dini. Salah satunya melalui gerakan literasi bagi siswa sekolah dasar (SD) yang digelar di Taman Blambangan, Sabtu (4/2).
“Saya sangat memberikan apresiasi, hari ini ada 16 ribu siswa se Banyuwangi yang menunjukkan kekompakannya melakukan kegiatan literasi dengan aktivitas membaca secara serempak, ini sangat menginspirasi,” kata Muhadjir saat membuka gerakan literasi Banyuwangi Discovery.
Muhadjir mengatakan gerakan literasi ini menjadi bagian dari pendidikan karakter yang sangat penting bagi anak. Karena dalam kegiatan membaca, mereka tidak hanya membaca huruf tapi ada proses mnyerap nilai-nilai yang akan berpengaruh pada mentalnya.
“Gerakan ini bisa menjadi cara menumbuhkan budaya membaca sejak dini bagi anak-anak. Ini butuh bimbingan yang terus-menerus dari orangtua dan guru untuk memberikan pemahamandari apa yang dibaca. Sehingga mereka tidak hanya menjadi pembaca pasif,” kata Muhadjir.
Ia juga memuji Banyuwangi yang memberikan pendidikan karakter lewat seni dan budaya. Salah satunya dengan mengajarkan anak-anak tarian dan musik khas deerah sejak dini. Pujian ini dilontarkannya usai menyaksikan tarian Gandrung diiringi musik khas Banyuwangi yang semuanya dimainkan oleh anak-anak.
“Pendidikan karakter tidak ada kurikulumnya. Melalui pelajaran menari juga bisa menjadi salah satu penddikan karakter. Jangan dilihat tariannya tapi prosesnya, menari menjadi media belajar tumbuhnya percaya diri, imajinasi juga melatih otot halus dan kasar anak-anak,” ujarnya.
Menurut Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko, pengenalan nilai seni dan budaya telah dilakukan sejak tingkat sekolah dasar. Bahkan tari Gandung menjadi salah satu ektrakurikuler yang ada di setiap sekolah mulai TK, SD, SMP dan SMA.
“Kami ingin anak-anak Banyuwangi tidak kehilangan karakter daerahnya di tengah banyaknya gempuran seni dan budaya modern. Ini jadi salah satu kebijakan daerah agar anak-anak mencintai seni budaya sejak dini,” ujar Yusuf.
Selama ini Banyuwangi telah menjadikan tarian Gandrung sebagi ikon budaya melalui gelaran kolosal Gandrung Sewu setiap Tahun. Dalam gelaran ini seribu lebih penari Gandrung yang terdiri atas siswa SD dan SMP menarikan tarian Gandrung dengan gerakan yang indah. Tarian Gandrung juga kerap mewakili Banyuwangi diberbagai even baik nasional maupun internasional.