1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

‎225 Dosen Univeristas Ciputra belajar entrepreneurship ke Bupati Anas

Jiwa entrepreneur ini datang langsung dari bupatinya yang kemudian menular ke segala lini pada sektor pemerintahan.

Bupati Anas dikunjungi dosen Universitas Ciputra. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Rabu, 15 Juni 2016 16:27

Merdeka.com, Banyuwangi - Sebanyak 225 dosen dan staff Universitas Ciputra Surabaya, Jawa Timur, belajar ilmu entrepreneurship kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Selasa malam (14/6).

Menurut mereka, orang nomor satu di Tanah Blambangan itu sangat inspiratif dalam menata kelola pemerintahannya. Dan kemajuan pesat Banyuwangi lima tahun terakhir ini, tak lepas dari jiwa entrepreneur dari sang kepala daerah. ‎

Rektor Universitas Ciputra Surabaya, Tony Antonio, mengatakan Banyuwangi menjadi contoh kabupaten yang menerapkan strategi kewirausahaan dalam menjalankan tata kelola pemerintahannya.

Apalagi, kata dia, jiwa entrepreneur ini datang langsung dari bupatinya yang kemudian menular ke segala lini pada sektor pemerintahan.

"Bupati Anas telah membuktikan, bahwa inovasi, kreativitas dan entrepreneurship tidak hanya bisa diterapkan dalam perdagangan, tapi juga pemerintahan. Bupati Anas bisa memetakan potensi dan berusaha menjadikannya sebagai sesuatu yang inovatif. Kita ke sini bersama 225 dosen dan staff. Kami ingin belajar banyak di Banyuwangi," kata Tony.

Sementara Bupati Anas, guna memenuhi keinginan para dosen Universitas Ciputra yang telah berada di Banyuwangi sejak Minggu lalu itupun memaparkan banyak hal tentang daerahnya.

Suami Ipuk Fiestiandani ini bercerita mulai dari Program Smart Kampung hingga kreativitas anak-anak muda Banyuwangi yang ingin memajukan daerahnya dengan membuat video, lalu diunggahnya melalui youtube.

"Bagi anak kota, membuat video seperti ini biasa. Tapi bagi anak desa, ini luar biasa. Karena ada kemauan tingga untuk membesarkan daerahnya," papar Anas.

Tak hanya itu, Anas juga menyebut, daerahnya tak akan mampu mengejar kota-kota besar, seperti Surabaya, yang notabenenya kota metropolis kedua setelah Jakarta.

"Banyuwangi tak mungkin mampu mengejar kota-kota besar. Mereka sudah melangkah 1000 kali. Makanya kami tidak mengajak orang ke mal-mal, karena kita akan kalah dari Surabaya. Tapi kami mengajak orang ke sawah. Kalau ini kita pasti menang," ucapnya yakin.

Dan konsep itu terbukti dengan digelarnya event International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI), yang melintasi daerah-daerah persawahan, perkebunan, serta lokasi-lokasi wisata yang 'cantik.'

"Tour de Ijen, kita zero APBD. Ini murni kerja keras rakyat. Tour de Ijen yang sudah menjadi kalender dunia, kita mendapat predikat excellent," katanya.

Di akhir paparannya, bupati dua periode ini menutup dengan video Banjar Discover, yang dibuat sendiri oleh anak Desa Banjar. Video ini diputar untuk memperkuat cerita Anas tentang kreativitas pemuda-pemuda Banyuwangi.

(MT/MA)
  1. Info Kota
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA