Ini sebagai upaya Pemkab Banyuwangi dalam membangun kabupaten layak anak.
Merdeka.com, Banyuwangi - Wisatawan yang berencana menghabiskan waktu berakhir pekan di Banyuwangi bisa menikmati dua sajian Festival Memengan (mainan) dan Lalare Orkestra. Festival yang digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi ini digelar untuk menunjukkan bakat serta kreativitas anak. Sebagai kabupaten ramah anak, Bupati Anas ingin festival bisa dimanfaatkan untuk membentuk pendidikan karakter pada anak, “Mari mengajak mereka belajar kebiasaan baik yang sesuai perkembangan usianya. Lewat permainan tradisional, mereka akan banyak belajar mengasah kreativitas dan dilakukan secara berkelompok," ujar Anas, Jum'at (21/7).
Menurut Anas, permainan tradisional akan melatih anak untuk menumbuhkan rasa kebersamaan berbeda dengan permainan modern yang individualis. Selain itu, festival ini bukan hanya mengajak mereka bermain permainan tradisional. Tetapi juga mengajarkan mereka mengenai kecintaan pada kesenian daerahnya. Sebanyak 5.100 anak Banyuwangi akan mempertunjukkan permainan tradisional. Mereka akan bermain sambil berparade dari depan Kantor Pemkab menuju Taman Blambangan dengan aneka permainan jadul. Seperti dari egrang bambu, gasingan, gobag sodor, engklek, dakon, bintang aliyan, medi-median, balap karung, klompen panjang, tarik tambang hingga dagongan.
Malam harinya, Lalare Orkestra akan menghibur masyarakat dengan memadukan seni olah suara yang dipadukan alat musik tradisional di gedung seni dan budaya (gesibu). Sebanyak 130 musikus cilik akan menghibur dalam pagelaran ini.
"Hebatnya Lalare orkestra adalah grup yang terbentuk atas inisiatif mereka sendiri. Beragam festival dan tradisi yang digelar Banywuangi telah menjadi pendorong iklim berkesenian. Banyak anak berlatih di sanggar-sanggar seni yang akhirnya memunculkan bakat-bakat baru,” kata Anas.
Kelompok musik Lalare Orchestra pernah meraih penghargaan tingkat dunia dari Pasific Asia Travel Association (PATA) kategori heritage and culture pada tahun 2016 lalu.
Kepala Dinas Pendidikan Sulihtiono mengatakan festival memengan tradisional ini akan diikuti pelajar SD – SMP se-Banyuwangi. Sambil mengenakan pakaian adat khas Banyuwangi berwarna hitam-hitam, anak-anak akan memainkan beragam memengan tradisional.
“Festival mainan akan dibuka dengan eksenian angklung caruk dan barong yang dibawakan oleh anak-anak. Di garis finish, penonton juga akan disuguhi kesenian tradisional jaranan dan janger anak-anak,” ujarnya.