“Prestasi mereka yang diceritakan di media sosial, kita harapkan bisa menjadi virus positif bisa ditiru oleh generasi muda Banyuwangi," katanya.
Merdeka.com, Banyuwangi - Sayembara yang dilakukan oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di media sosial dengan tajuk #CeritaikanPrestasimu disambut antusias warga Banyuwangi. Baik yang ada di Banyuwangi maupun yang tinggal di luar kota. Ada sekitar seribu cerita prestasi yang dilayangkan ke akun Instagram dan Facebook Bupati Anas.
Dari sekitar seribu cerita yang diunggah, ada 21 orang berprestasi yang diundang untuk hadir ke Pendopo Sabha Swagata Blambangan pada oleh Bupati Anas langsung Selasa (13/6) malam. Namun hanya 13 orang yang kebetulan bisa hadir. Adapun yang lain berhalangan, di antaranya ada yang masih menempuh ujian perkuliahan. Setelah buka bersama 13 orang tersebut berbincang hangat dengan Bupati Anas.
“Prestasi mereka yang diceritakan di media sosial, kita harapkan bisa menjadi virus positif untuk bisa ditiru oleh generasi muda Banyuwangi lainnya. Tentu tidak hanya cerita mereka, tapi juga ribuan cerita lainnya,” ujar Anas.
Cerita berprestasi yang terpilih sendiri berasal dari latar belakang yang berbeda. Seperti halnya cerita dua dosen muda yang meraih prestasi Internasional, yaitu Dana Yudha dan Sandi Ferdiansyah. Yudha berhasil menjuarai Innovative Teaching Award dari Royal Melbourne University of Technology. Sedangkan Sandi berhasil mempresentasikan makalahnya tentang pendidikan di UTS Insearch Australia.
Prestasi lain juga ditorehkan Tessa Yunica Fidnanda. Gadis yang sedang kuliah di Universitas Ciputra tersebut, telah mencatatkan prestasi dalam bidang fashion dan modelling sejak belia. Adapula Mochammad Rizki Hilmadani yang juara di bidang Taekwondo, Annisa Tazkiya yang meraih berbagai prestasi dan beasiswa dari kemahirannya berbahasa Mandarin, dan Muchlis Darma Putra yang berhasil menulis dua buku antologi puisi.
Ada juga prestasi sosial yang berhasil ditorehkan oleh mereka. Seperti halnya Ida Irnawati. Selain menulis puisi, ibu rumah tangga ini juga aktif mendedikasikan hidupnya untuk bergerak dalam pendidikan inklusif bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Ada pula Febri Pratama Putra, anak muda ini sukses melakukan aksi penyelamatan terumbu karang di pantai Pulau Merah, Pesanggaran. Begitu pula Galang Anggriawan yang sukses mempromosikan berbagai kebudayaan Banyuwangi di kota Malang bersama para mahasiswa Banyuwangi yang sedang menempuh pendidikan di kota apel itu.
Selain prestasi, juga ada cerita yang berupa perjuangan hidup yang inspiratif. Seperti halnya yang diceritakan oleh Fahmi Firdausi dan Mochammad Hafid. Keduanya berjuang untuk meraih pendidikan yang terbaik di tengah keterbatasan ekonomi yang ditanggung oleh keluarga. Dengan mandiri, mereka berusaha untuk membiayai pendidikan dan kehidupannya.
Cerita inspiratif lainnya dating dari Suhariyanto. Berkat ketekunannya mengikuti program pelatihan Bahasa Inggris yang dihelat oleh Pemkab Banyuwangi bagi para pengayuh becak, ia akhirnya mahir berbahasa internasional itu. Atas kemahirannya tersebut, ia sempat beberapa kali diundang dalam acara talkshow televisi nasional.
Selain itu ada pula Dedi Mizwar, anak penyandang disabilitas ini mampu meraih banyak prestasi dari bidang story telling di tingkat nasional. "Luar biasa adik Dedi Mizwar ini. Kita harus terinspirasi dari adik Dedi dan teman-teman lainnya ini," ujarnya.