Warga pun rela mengantre untuk mendapatkan sembako dengan harga yang jauh lebih murah dari harga dipasaran.
Merdeka.com, Banyuwangi - Harga bahan pokok di bulan Ramadan mengalamai kenaikan, masyarakat pun memilih menyerbu operasi pasar (OP) murah yang digelar Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, selama sebulan penuh. Antusiasme masyarakat ini terlihat sejak dibuknya OP pada 28 Mei lalu. Dan hingga Selasa kemarin (7/6), puluhan ribu kilogram sembako terjual habis.
Seperti di Pasar Songgon misalnya. Sejak pagi, puluhan ibu-ibu terlihat berdiri antre membeli sembako di OP ini. Salah satunya Suhartatik. Perempuan 41 tahun ini mengaku mengantre sejak pukul 07.00 WIB, hanya untuk membeli gula dan minyak goreng.
"Harganya lebih murah, makanya beli di sini (OP). Gak apa-apa ngantre sebentar. Selisih uang belanjanya lumayan. Bisa dipakai beli kebutuhan dapur lain," kata Suhartatik, Rabu pagi (8/6).
Menurut Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam) Kabupaten Banyuwangi, Hary Cahyo Purnomo masyarakat memanfaatkan momen OP ini untuk mendapatkan sembako murah.
"Baru dibuka, masyarakat langsung ramai antre. Hingga kemarin kami telah menyalurkan 33.497 kilogram gula pasir, beras premium sebanyak 10.000 kilogram, minyak goreng 11.920 kilogram, dan tepung terigu 2.060 kilogram," ujar Hary.
Di OP ini, harga sembako dijual di bawah harga pasar. Seperti beras misalnya dijual Rp 8.750 per kilogram. Harga ini lebih murah dari harga pasar, yaitu Rp 10.500 per kilogram.
Untuk gula pasir, dibandrol Rp 12.750 per kilogram. "Harga gula pasir di OP lebih murah Rp 2.950 dibanding harga pasar yang mencapai Rp 15.700 per kilogram. Sedangkan minyak goreng dijual Rp 11.500 per liter, dan tepung terigu Rp 7.250 per kilogram," kata dia.
Karena harga sembako di OP ini cukup murah, pihaknya membatasi pembelian. "Setiap orang hanya diperbolehkan membeli dua paket. Kecuali beras yang hanya dijatah satu paket. Paketan itu, kalau minyak goreng maksimal 2 liter, tepung terigu dan gula pasir masing-masing 2 kilogram, dan beras 5 kilogram," ujarnya.
Hary juga mengatakan, OP ini digelar mulai 28 Mei hingga 30 Juni 2016. OP dibuka sejak pukul 07.00 WIB hingga 13.00 WIB. Setiap hari, Disperindagtam menyediakan 250 kilogram beras, 650 liter minyak goreng, 100 kilogram tepung terigu dan 850 kilogram gula pasir di masing-masing titik OP.
OP ini tersebar di 20 pasar se-Banyuwangi. Seperti Pasar Blambangan, Licin, Rogojampi, Songgon, Genteng, dan Sumbergondo. "Setiap hari kami menggelar di dua titik yang berbeda. Diawali dari Pasar Banyuwangi pada akhir Mei lalu, menyusul pasar lainnya yang tersebar di 16 kecamatan," kata Hary.