"BPBD bersama Forpimka turun ke lapangan sejak malam tadi. Kami dapat kabar pukul 02.00 dini hari," ujar Kusiyadi.
Merdeka.com, Banyuwangi - Banjir yang menggenangi empat dusun di Kecamatan Muncar, Banyuwangi, sudah mulai surut. Kendaraan pun kini sudah dapat melintas. Dari pantauan Humas Banyuwangi di lokasi pada Rabu siang (8/6), air yang semula mencapai pinggang orang dewasa, pada Rabu dini hari, kini sudah surut. Tinggi air hanya tinggal semata kaki saja. Sebelumnya wilayah itu tak bisa dilewati kendaraan, tapi sekarang sudah.
Empat dusun tersebut yakni; Dusun Krajan, Desa Kedungwringin; Dusun Krajan, Desa Kedungrejo; Dusun Kabat Mantren, Desa Wringinputih; dan Dusun Kedungdandang, Desa Tapanrejo. Dusun-dusun itu berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Blambangan. Khusus Wringin putih, siang tadi masih terlihat genangan air lantaran dusun tersebut terkena imbas banjir Sungai Blambangan, juga mendapat kiriman banjir rob dari Pantai Muncar.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi, Kusiyadi, mengatakan banjir ini terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Muncar selama empat jam. Hujan ini terjadi sejak Selasa malam pukul 23.00 WIB hingga Rabu dini hari pukul 02.30 WIB. Akibat hujan ini, permukaan air Sungai Blambangan meluap hingga puncak debitnya mencapai 255 meter kubik per detik.
"BPBD bersama Forpimka turun ke lapangan sejak malam tadi. Kami dapat kabar pukul 02.00 dini hari, satu jam kemudian staf kami sudah langsung turun ke lokasi," ujar Kusiyadi.
BPBD pun langsung melakukan sejumlah tindakan. Mulai dari evakuasi warga, membantu korban, hingga upaya pengurangan genangan air. "Evakuasi hanya terjadi pada satu perempuan paruh baya yang kebetulan rumahnya di pinggir sungai. Satu korban seorang perempuan juga meninggal akibat tersengat listrik saat banjir menggenangi rumahnya," katanya.
Korban meninggal tersebut adalah Maisah (41), warga Dusun Krajan, Desa Kedungringin, Muncar. Saat itu korban hendak menolong suaminya, namun tersengat listrik dari kabel kipas angin yang ada di dalam rumahnya.
Untuk mengurangi genangan banjir, lanjut Kusiyadi, pihaknya juga melakukan penyedotan di titik-titik yang genangan airnya cukup tinggi, yakni Desa Kedungringin yang sempat mencapai 100 centimeter.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Guntur Priambodo, mengatakan hal mirip. Menurut dia hujan deras selama empat jam membuat debit sungai naik terjadi overtopping, dan meluap melebihi tangkis Sungai Blambangan. Ini ditunjang pula pendangkalan di Sungai Blambangan.
"Kami segera membuat tangkis sungai pada titik-titik terendah, melebarkan jembatan Kedung Rejo dan melakukan normalisasi Sungai Blambangan pada titik pendangkalan. Ini memang di luar dugaan kami, karena selama ini tidak pernah terjadi luapan sebesar ini," ujar Guntur.
Kusiyadi menambahkan, banjir mengakibatkan aspal jalan di Dusun Kedungdandang, Desa Tapanrejo, tergerus sepanjang 50 meter. Di dusun yang sama, pagar jembatan ambrol. "Dari laporan Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan terdapat areal sawah yang tergenang banjir. Sawah padi seluas 2 hektare, tanaman kedelai 2 hektare, dan kebun buah naga 1 hektare," ujar Kusiyadi.