"Kalau ada di ruang terbuka itu, asupan oksigen akan semakin banyak, sehingga otak bisa bekerja maksimal," kata Anas.
Merdeka.com, Banyuwangi - Untuk memberikan nuansa baru dan segar, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajak jajarannya di lingkungan Pemkab Banyuwangi untuk mengadakan rapat terbatas di gazebo belakang Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Senin (16/1). Rapat di ruang terbuka ini diharapkan bisa memunculkan ide dan semangat baru guna meningkatkan pelayanan publik
"Biasanya kan rapat di ruangan ber-AC. Sekarang kita rapat di ruangan terbuka. Dengan ditemani kicauan burung-burung, jadinya kan lebih segar," kata Bupati Anas sebelum memulai rapat.
Rapat tersebut diikuti Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko, Sekretaris Daerah Djajat Sudrajat, dan sejumlah jajaran Pemkab Banyuwangi. Dalam kesempatan tersebut, Anas memimpin rapat terkait penataan pedagang kaki lima di sejumlah lokasi, peningkatan layanan Puskesmas, dan penguatan kecamatan dalam mengoptimalkan pelayanan publik di tingkat desa/kelurahan.
Rapat di ruang terbuka, kata Anas, bisa menstimulus otak untuk berpikir lebih jernih dan produktif. "Kalau ada di ruang terbuka itu, asupan oksigen akan semakin banyak, sehingga otak bisa bekerja maksimal. Berpikir jadi lebih jernih dan produktif," paparnya.
Model rapat di ruangan terbuka tersebut, menurut Anas, perlu untuk digalakkan di instansi-instansi lain. Untuk bisa mendapatkan tempat terbuka yang nyaman, tak perlu harus mencari tempat spesial yang jauh. "Cukup di taman kantor atau Ruang Terbuka Hijau," katanya.
Selain itu, kata Anas, rapat di ruang terbuka bisa juga dilakukan di lokasi yang menjadi obyek kajian dalam rapat. "Misalnya, rapat tentang pengembangan destinasi wisata, ya harus langsung di lokasi. Sehingga bisa langsung tahu pokok persoalannya, dibahas dan segera diputuskan cara penyelesaiannya," paparnya.
Dengan cara-cara rapat demikian itu, lanjut Anas, akan bisa merangsang inovas. "Kalau di dalam ruangan terus itu kadang jenuh. Kerja sudah di dalam ruangan, rapat di dalam ruangan lagi. Kalau monoton, gagasan inovatif itu sulit muncul," ujar mantan anggota DPR RI ini.