Banyak pelaku UMKM kebanjiran order pembuatan baju Using.
Merdeka.com, Banyuwangi - Penggunaan baju adat Using sebagai seragam pegawai negeri sipil atau PNS akan semakin menghidupkan usaha para perajin busana berskala mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Para pelaku UMKM akan laris karena banyak PNS menggunakan baju adat tersebut.
"Bayangkan, jika seluruh PNS yang jumlahnya sekitar 14.000 orang menggunakan pakaian tersebut. Berapa pesanan yang yang diterima UMKM, mulai dari yang ada di kota hingga pelosok-pelosok desa," kata Bupati Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jatim, Senin (17/10).
Baju adat khas Suku Using sebagai salah satu seragam para PNS. PNS perempuan mengenakan kebaya hitam dipadu kain batik khas Banyuwangi, sedangkan PNS laki-laki mengenakan baju adat hitam-hitam dengan penutup kepala khas.
Anas juga mengingatkan agar seragam baru tersebut menambah semangat PNS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. "Justru ini harus jadi pelecut karena dengan seragam khas adat yang membumi dan berakar pada budaya rakyat ini kita bisa mengingat kembali bahwa masyarakatlah yang harus diutamakan," ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Banyuwangi Slamet Kariyono telah mengirimkan surat edaran (SE) terkait seragam tersebut. Dalam surat edaran itu ditegaskan bahwa PNS perempuan mengenakan kebaya hitam dipadu kain batik khas Banyuwangi, sedangkan PNS laki-laki mengenakan baju adat hitam-hitam dengan penutup kepala yang juga khas dan biasa disebut udeng. Baju adat khas tersebut dipakai satu kali dalam sepekan, yaitu pada setiap Kamis.