Banyuwangi baru saja mendapatkan penghargaan international leadership.
Merdeka.com, Banyuwangi - Baru tiba di Tanah Air usai menjalankan ibadah haji, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas absen di pentas kolosal Tari Gandrung Sewu. Namun orang nomor satu di Tanah Blambangan ini tetap menyapa warganya dan seluruh undangan via telepon seluler.
"Saya baru landing ini. Saya atas nama bupati menyampaikan terima kasih pada warga dan semua atas dukungannya. Ini menunjukkan bahwa semangat melestarikan budaya masih terus dilakukan," kata Bupati Anas via telepon selulernya yang diloudspeaker.
Suami Ipuk Fiestiandani ini juga menyampaikan perkembangan Banyuwangi. "Kami selalu menyampaikan infrastruktur terus kita bangun. Bandara terus kita kembangkan."
"Saya katakan Banyuwangi memang belum maju, pendapatan per kapita masyarakat belum seutuhnya naik. Tapi budaya lokal harus terus kita pertahankan. Mari terus kita jaga kebudayaan ini. Insya Allah Banyuwangi akan maju sesuai dengan cita-cita kita," ujarnya yakin.
Pada kesempatan ini, Anas yang baru saja mendarat di Jakarta mengabarkan jika Banyuwangi mendapatkan penghargaan international leadership. "Acara ini (gelar penyematan penghargaan) juga dihadiri duta-duta besar negara-negara tetangga dan dihadiri Xanana Gusmao dari Timur Leste. Xanana mengatakan ingin sekali datang ke Banyuwangi," kata Anas.
Selanjutnya, pertunjukan kolosal Tari Gandrung Sewu dengan tema "Seblang Lukinto" yang menceritakan perjuangan rakyat Banyuwangi melawan Belanda di Tahun 1776 hingga 1810.
Di gelaran festival yang menjadi rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest) ini. Sebanyak 1.314 penari memainkan tarian gandrung yang cukup mempesona penonton, termasuk turis mancanegara yang turut hadir menonton.