1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Gandrung Sewu menjadi identitas daerah yang wajib dilestarikan

"Gandrung adalah tarian khas yang tetap mengangkat tema budaya lokal," ujar Wakil Bupati Yusuf Widiatmoko.

Tari Gandrung. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Sabtu, 17 September 2016 22:08

Merdeka.com, Banyuwangi - Sekitar pukul 15.00 WIB‎ pertunjukan kolosal Tari Gandrung Sewu di Pantai Boom, Banyuwangi, dibuka Wakil Bupati Yusuf Widiatmoko, Sabtu (17/9). Festival Gandrung Sewu yang kali kelima mengambil tema: "Seblang Lukinto."

Di pertunjukan ini 1.314 penari memainkan perannya dengan sempurna. Pertunjukan seni daerah yang menghadirkan kereografi ini mampu memukai ribuan penonton termasuk wisatawan macanegara.

Diharapkan pada penampilan-penampilan tahun berikutnya bisa lebih baik lagi. "Kebudayaan adalah identitas yang menjadi otonom suatu daerah. Maka perlu dilakukan pembangunan terencana dan terukur. Sehingga melahirkan suatu daerah yang berkarakter," kata Wabup Yusuf Widiatmoko dalam sambutannya.

Gandrung sendiri, menurut Yusuf merupakan tarian khas Banyuwangi yang harus tetap dipertahan. "Gandrung adalah tarian khas yang tetap mengangkat tema budaya lokal. Diharapkan budaya lokal ini tetap lestari," kata dia.

"Karena ‎antusias masyarakat yang luar bisa ini, tahun depan akan kita kemas lebih baik lagi. Pertunjukan ini sudah mendekati baik, mudah-mudahan tiap tahun akan terus bertambah baik," ujarnya menandaskan.

Pertunjukan Gandrung Sewu yang merupakan rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest) dengan tema "Seblang Lukinto" ini‎ mengisahkan perjuangan rakyat Blambangan melawan Belanda di Tahun 1776 hingga 1810.‎

Tema ini merupakan kelanjutan Gandrung Sewu tahun lalu yang mengangkat tema "Podo Nonton" yang menceritakan kisah Rempeg Jogopati memimpin perjuangan melawan VOC hingga titik darah penghabisan.

(FF/MA)
  1. Seni dan Budaya
  2. Festival Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA