1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Banyuwangi perkuat ekonomi untuk sambut gelombang reurbanisasi

"Kalau Dollar naik ini kan banyak perusahaan di kota-kota besar akan tutup. Dan kalau PHK, ini akan ke kampung, kembalinya ke sini," kata Anas.

©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Taufik | Selasa, 02 Oktober 2018 15:13

Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berupaya menguatkan ekonomi untuk menyambut gelombang reurbanisasi dari berbagai kota besar ke daerah di ujung timur Pulau Jawa itu. Hal ini disebabkan
banyaknya warga yang tercatat memproses pemindahan kependudukannya masuk ke Banyuwangi.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan tren pengangguran terbuka nasional cenderung akan bertambah seiring naiknya nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah. Hasilnya mereka yang menganggur di
kota-kota besar akan kembali ke kampung halaman, yang terjadi juga di Bumi Blambangan.

"Kalau Dollar naik ini kan banyak perusahaan di kota-kota besar akan tutup. Dan kalau PHK, ini akan ke kampung, kembalinya ke sini. Akhirnya lapangan pekerjaan kita di sini terdesak karena lirut ke Banyuwangi," kata Anas, Selasa (2/10).

Dia mengatakan angkatan kerja yang ada di Banyuwangi sendiri saat ini juga harus bersiap membekali diri dengan berbagai kemampuan untuk menghadapi persaingan yang akan datang. Di gelaran Festival Bursa Kerja sudah terlihat banyak pelamar pekerjaan yang datang dari luar daerah.

Selain itu Anas menjelaskan, mal pelayanan publik hampir setiap hari menerima warga yang ingin mengurus kepindahan kependudukan mereka ke Banyuwangi. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan Pemkab Banyuwangi pada April 2018, terdapat 10.600 orang mengurus kepindahan kependudukan mereka masuk ke Banyuwangi setiap tahun. Sebagian besar dari mereka merupakan orang Banyuwangi yang selama ini bekerja di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali.

"Pertumbuhan perekonomian Banyuwangi pada tahun 2019 diproyeksikan mampu tumbuh dalam kisaran 5,96 persen sampai dengan 6,06 persen. Proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut digerakkan terutama dari sektor penyediaan akomodasi dan makan minum yang diproyeksikan tumbuh sebesar 9,46 persen dengan dukungan sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial, transportasi dan pergudangan, jasa keuangan dan asuransi, dan berbagai sektor lainnya," kata Bupati berusia 44 tahun itu.

Dia menjelaskan penguatan perekonomian mengandalkan akomodasi, makan dan minum seiring berkembangnya pariwisata dan pertumbuhan jumlah wisatawan yang masuk ke Banyuwangi. Tahun lalu tercatat 90 ribu wisatawan asing dan 5,2 juta wisatawan nusantara bertamasya ke Banyuwangi.

Pariwisata juga dinilai menumbuhkan ekonomi masyarakat kecil seperti ratusan homestay yang bisa ditemukan di internet, hotel-hotel berbintang yang bertambah, dan perkembangan ekonomi pelaku-pelaku
pariwisata lainnya. Anas mengatakan pengurangan jumlah kemiskinan dan pengangguran harus dilakukan pemerintah daerah dengan program-program pemberdayaan masyarakat sebagai antisipasi tantangan kedepan.

Penguatan ekonomi juga akan dilakukan dengan fokus pada pembangunan infrastruktur dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banyuwangi tahun anggaran 2019. Dia mengatakan memperbaiki akses hingga pelosok merupakan bentuk upaya pemerintah mengurangi kesenjangan antar kelompok pendapatan dan antar wilayah.

"Kebijakan ini tetap diselaraskan dengan upaya mendorong daya beli masyarakat, iklim investasi, dan daya saing produk lokal Banyuwangi," kata Anas.

(MT/MT) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Info Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA