Menurut Anas ini akan semakin memperkaya khazanah kesenian dan kebudayaan di Banyuwangi.
Merdeka.com, Banyuwangi - Perupa nasional asal Banyuwangi S Yadi K, membuka galeri lukis bernama Omah Seni di kediamannya. Galeri seni yang berada di jalan Kuntulan, nomor 135, Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, ini menyajikan puluhan lukisan karya S Yadi K dan para pelukis asal Banyuwangi lainnya.
Galeri tersebut dibuka Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas Senin malam (1/10). Tampak hadir puluhan seniman dan budayawan Banyuwangi dalam pembukaan semalam tersebut. Hadir pula budayawan nasional dan penulis buku Candra Malik pada kesempatan tersebut.
Anas mengapresiasi pembukaan galeri tersebut. Menurutnya, ini akan semakin memperkaya khazanah kesenian dan kebudayaan di Banyuwangi.
"Kesenian Banyuwangi memiliki keistimewaan tersendiri. Mulai dari lagu, tari-tarian hingga karya lukis para perupanya. Tidak hanya di tingkat lokal, tapi juga di nasional, bahkan kancah internasional. Tentu, dengan adanya galeri ini, seni lukis akan semakin memperbesar sumbangsihnya pada khazanah kebudayaan di Banyuwangi," ujar Anas.
Yadi merupakan salah seorang pelukis kenamaan Indonesia. Karya-karyanya telah dipamerkan di tingkat nasional maupun internasional. Pameran tunggalnya pernah dihelat di Edwin Gallery dan Taman Ismil Marzuki Jakarta.
Salah satu karyanya berjudul "Paju Gandrung" menjadi salah satu koleksi istana negara. Beberapa karyanya juga pernah dilelang di Balai Lelang Christie's dan Shotheby's di Singapura.
Dalam kesempatan itu, Anas juga mendorong tempat tersebut tidak hanya eksklusif untuk para pecinta seni saja. Namun, juga bisa menjadi destinasi wisata baru di Banyuwangi.
"Tempat ini, saya kira menarik, untuk menjadi salah satu alternatif destinasi wisata di Banyuwangi. Selama ini, banyak tamu saya yang penasaran dengan proses kreatif dari Pak Yadi ini. Akan menarik bila wisatawan bisa ke mari. Selain menikmati lukisan, mereka juga bisa menyaksikan dan terlibat langsung dari aktivitas melukis," ungkap Anas.
Keberadaan Omah Seni tersebut, lanjut Anas, akan melengkapi destinasi Gunung Ijen. Para wisatawan setelah mendaki ke Ijen, bisa menikmati jenis wisata lain di bawahnya. Selain Taman Terakota Gandrung di Jiwa Jawa Resort yang menonjolkan seni patung, mereka juga bisa menikmati seni lukis di Omah Seni S Yadi K tersebut.
"Apalagi, tempat ini terhitung masih dalam satu jalur menuju ke Ijen. Ini akan menjadi destinasi minat khusus yang menarik wisatawan," ujar Anas.
Anas juga berjanji bakal turut serta mempromosikan keberadaan galeri tersebut. "Ini akan menjadi paket-paket wisata yang bakal kita tawarkan kepada wisatawan yang ke Banyuwangi. Apalagi sebentar lagi akan ada Annual Meeting IMF World Bank. Tentu, mereka akan tertarik dengan kesenian semacam ini," katanya.
Lebih dari itu, Anas mengaku, selama ini banyak melibatkan para seniman dan budayawan dalam menentukan kebijakan. Terutama dalam menentukan berbagai bangunan-bangunan besar, seperti hotel dan tempat-tempat umum.
"Arsitek hotel ataupun tempat-tempat umum di Banyuwangi saya wajibkan untuk presentasi terlebih dahulu kepada para seniman dan budayawan. Mereka harus memastikan bangunan yang ada akan mengadaptasi konsep kebudayaan lokal. Di sejumlah hotel, bahkan sudah ada lukisan dan potret tentang Banyuwangi di setiap kamarnya. Di sinilah kita titipkan peradaban Banyuwangi," ujar Anas.
S Yadi K merasa tertantang dengan dorongan dari Bupati Anas. Ia menyampaikan bahwa geleri seninya tersebut akan menjadi pusat berkegiatan para perupa di Banyuwangi. Nantinya, mereka akan menggelar workshop maupun pameran di tempat tersebut.
"Ini akan menjadi markas para perupa Banyuwangi yang siapa saja nantinya bisa berkunjung. Saya mendukung ide beliau, semoga galeri seni bisa menjadi bagian dari mengembangkan seni di Banyuwangi," ujar Yadi.
Acara tersebut juga dibarengi dengan pagelaran pameran lukisan bertajuk Kembang Kawitan. Berbagai karya lukis dari perupa Banyuwangi ditampilkan di Omah Seni S Yadi K. Pameran tersebut dijadwalkan satu bulan penuh hingga November mendatang.