1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Banyuwangi perkuat peran stakeholder tanggulangi HIV/AIDS

Saat ini di Banyuwangi sudah memiliki 21 Voluntary Counseling and Testing (VCT) ini sarana layanan pendeteksi HIV/AIDS.

Semiloka penguatan peran stakeholder tanggulangi HIV/AIDS. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Jum'at, 09 Desember 2016 18:09

Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bekerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) menggelar Semiloka untuk memperkuat peran stakeholder dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS. Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta relawan dari utusan SKPD.

Sekretaris KPA Jawa Timur, Otto Bambang Wahyudi menjadi salah satu narasumber Semiloka menjelaskan, penanggulangan penyebaran HIV/AIDS dibutuhkan kerja sama antar stakeholder di Banyuwangi. Semua elemen mulai dari pemerintah, swasta hingga LSM harus saling bersinergi.

Peraturan Daerah Banyuwangi Nomor 6 tahun 2007 yang mengatur pencegahan HIV/AIDS perlu dijalankan lebih maksimal. Terutama kerja sama semua pihak yang memiliki tanggung jawab dan kepedulian harus diperbaiki.

“Selama ini saat terjadi razia, Satpol PP kepolisian dan Dinas Kesehatan dilibatkan secara khusus sedangkan LSM tidak. Padahal saat seseorang sudah divonis menderita HIV/AIDS LSM yang justru bisa intens mendampingi,” ujar Otto saat menyampaikan materi di Kantor Pemkab Banyuwangi, Kamis (8/12).

Pembahasan dalam semiloka ini akan diusulkan dalam rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang penanggulangan HIV/AIDS yang sekarang sudah masuk dalam Program Legislasi Daerah (Prolegda) di DPRD Banyuwangi. Selain itu, dalam raperda jug  akan dimunculkan pelibatan keluarga sebagai pihak yang bisa mensupport Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).

"Melibataka keluarga ini penting begitu juga dengan sektor swasta. Misalnya perusahaan swasta yang mempekerjakan lebih dari 50 orang punya kewajiban untuk mensosialisasikan tentang HIV/AIDS ini pada karyawannya. Kesimpulannya perlu ada sinergitas agar permasalahan HIV/AIDS bisa tertangani," katanya.

Menurut Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra Pemkab Banyuwangi, Agus Siswanto kerja sama dari berbagai pihak akan terus diupayakan. Capaiannya tentu untuk menekan jumlah ODHA dengan memberikan pendampingan dan menjaga agar tidak mengalami diskriminasi.

“Kami menargetkan akan terus menggeber penurunan jumlah kasus baru dan tingkat diskriminasi serendah mungkin. Menurunkan angka kematian AIDS dan  meningkatkan kualitas hidup ODHA. Semoga penanggulangan HIV/AIDS bisa bergerak secara masif di seluruh Kabupaten Banyuwangi,” kata Agus.

Saat ini di Banyuwangi sudah memiliki 21 Voluntary Counseling and Testing (VCT) ini sarana layanan pendeteksi HIV/AIDS. Dua VCT berada di RSUD Blambangan dan RSUD Genteng, 19 VCT sisanya tersebar di puskesmas yang ada di Banyuwangi. Banyaknya fasilitas VCT di Banyuwangi untuk mendeteksi jumlah ODHA secepat mungkin.

Saat ini kasus HIV/AIDS di Banyuwangi hingga Oktober 2016 telah tercatat sebanyak 2.781 kasus. Sepanjang tahun 2016 Pemkab Banyuwangi bekerja sama dengan KPA terus memberikan pelayanan tes HIV/AIDS gratis di sejumlah titik, seperti pelabuhan dan terminal.

Untuk melindungi ODHA, KPA juga melakukan pendampingan secara psikologis agar membangkitkan kepercayaan diri dan meningkatkan kualitas hidup ODHA.

(FF/MUA)
  1. Info Banyuwangi
  2. Peringatan Hari AIDS sedunia
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA