1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Bikin inovasi tanpa dana desa, Desa Gumirih jadi desa percontohan

Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh, yang telah menciptakan Gerobak Smart Kampung untuk membantu kebutuhan warga desa miskin.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. ©2016 Merdeka.com Reporter : Mochammad Andriansyah | Rabu, 10 Agustus 2016 17:39

Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi, Jawa Timur Abdullah Azwar Anas mengapresiasi inovasi warga Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh, yang telah menciptakan Gerobak Smart Kampung untuk membantu kebutuhan warga desa miskin. Karena terobosan baru ini hasil swadaya warga, orang nomor satu di Tanah Blambangan ini pun menjadikan Desa Gumirih sebagai desa percontohan.

Oleh sebab itu Bupati Anas memanggil kepala desa dan Asosiasi Kepala Desa Kabupaten (Askab) ke Kantor Pemkab Banyuwangi, Rabu siang (10/8) untuk memaparkan fungsi mobil modifikasi tersebut, serta menyampaikan alasan kenapa tidak menggunakan anggaran Alokasi Dana Desa (ADD).

Ketua Askab, Agus Tarmidi, mengatakan inovasi-inovasi warga desa merupakan tindak lanjut imbauan Askab atas perintah bupati untuk meminimalisir persoalan-persoalan di daerah pedesaan.

"Di Banyuwangi ini ada 189 desa. Dan 60 persennya mampu melaksanakan imbauan tersebut. Salah satunya membuat Gerobak Smart Kampung oleh Desa Gumirih, atas swadaya warga. Sementara dana ADD bisa digunakan untuk kebutuhan desa lain," kata Agus usai menemui Bupati Anas.

Pria yang juga Kepala Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, ini menjelaskan instruksi Bupati Anas tersebut adalah; Di Banyuwangi jangan sampai ada lagi warga miskin sakit tak terurus, jangan sampai ada anak desa putus sekolah, termasuk jangan sampai ada rumah tak layak huni di wilayah pedesaan.

"Nah sesuai instruksi Pak Bupati (Abdullah Azwar Anas), melalui Askab kita beri imbauan kepada kepala desa-kepala desa untuk membuat terobosan agar masalah warga bisa tertangani. Untuk Gerobak Smart Kampung, 60 persen desa sudah memiliki. Ada juga yang menggunakan roda tiga untuk mengangkut orang sakit serta membantu warga miskin yang membutuhkan," paparnya.

Agus juga menegaskan, meski baru 60 persen desa yang sudah memiliki Gerobak Smart Kampung, buka berarti 40 persen sisanya tidak peduli dengan kondisi warganya.

"Di Banyuwangi ini, tiap desa punya karakter dan persoalan berbeda-beda. Jika sekarang hanya 60 persen memiliki Gerobak Smart Kampung, 40 persen lainnya memang kondisinya dekat dengan puskesmas. Sehingga cukup menggunakan ambulance on call fasilitas dari Pemkab Banyuwangi," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Desa Gumirih Ahmad Ngura’i yang ditemani Agus memenuhi panggilan Bupati Anas, mengatakan Gerobak Smart Kampung di desanya merupakan inovasi murni dari warga desa tanpa menggunakan dana desa alias swadaya.

"Kita tidak mengambil sepersen pun dana desa (ADD). Kami juga tak ada bengkok (tanah khas desa). Jadi ini (Gerobak Smart Kampung) kita buat dari urunan warga, dari swadaya," kata Ngura’i.

Dia melanjutkan, gerobak itu terbuat dari mobil Chevrolet bekas yang dimodifikasi untuk mengangkut orang. "Fungsinya untuk mengantar orang sakit berobat, untuk mengantar warga pengajian, untuk mengantar anak-anak sekolah dan lain sebagainya. Pokoknya untuk membantu warga, karena ini mobil rakyat," ujarnya.

Mobil modifikasi tersebut, kata Ngura’i, juga bebas tilang. Sebab, selain diberi sirine, juga terdapat tulisan Satgas PK (Pengentasan Kemiskinan) di bagian depan dan Satgas UGD (Unit Gawat Darurat) di bagian belakang.

"Kita juga siapkan sopir. Mobil dan kunci kita taruh di Kantor Kelurahan. Kalau dibutuhkan, kasun (kepala dusun) bisa langsung mengambilnya di kantor. Kadang kasun-nya sendiri yang nyopiri," ujar Ngura’i.

Atas inovasinya itu, Bupati Abdullah Azwar Anas langsung memberikan apresiasinya dan meminta Ngura’i memaparkan inovasinya agar menjadi contoh desa-desa lain. "Saya ikut bangga dengan inovasi ini. Terobosan-terobosan baru justru tidak datang dari atas, tapi langsung dari bawah," kata Anas usai bertemu dengan Ngura’i dan Agus Taemidi.

Inovasi baru dari warga desa, masih kata Anas, menjadi suport atas Program Smart Kampung yang digagas Pemkab Banyuwangi untuk mengatasi pelbagai persoalan desa. "Jadi Smart Kampung ini dimaknai warga dengan membuat inovasi-inovasi baru. Salah satunya yang dilakukan Desa Gumirih. Sebenarnya ada banyak inovasi, tapi tak pernah terekspos," ujarnya.

(MT/MA)
  1. Info Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA