1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Bupati Anas: Integrasikan pendidikan dengan budaya untuk bentuk karakter

"Anak-anak tidak hanya mendapatkan pendidikan formal di dalam kelas, tetapi juga diberikan pengalaman budaya," kata Anas.

Acara Hardiknas . ©2018 Merdeka.com Reporter : Endang Saputra | Rabu, 02 Mei 2018 17:34

Merdeka.com, Banyuwangi - Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Banyuwangi diperingati dengan meriah. Berbagai inovasi pendidikan ditampilkan dalam puncak peringatan yang digelar di Taman Blambangan Banyuwangi, Rabu (2/5). Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang bertindak sebagai inspektur upacara mengatakan bahwa pendidikan di Banyuwangi melibatkan kebudayaan sebagai bagian yang terpisahkan.

Pada peringatan Hardiknas tahun ini, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) RI Muhadjir Efendy mengajak segenap insan pendidikan untuk menguatkan pendidikan dengan memajukan kebudayaan. Ini sebagaimana ajaran, pemikiran dan praktik pendidikan yang dilakukan oleh Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara.

"Di Hardiknas ini, Mendiknas berpesan jika kebudayaan nasional adalah akar pendidikan nasional, di sinilah titik temu antara pendidikan dan kebudayaan. Kami sangat meyakini apa yang telah dipesankan oleh Mendikbud tentang bagaimana menjadikan kebudayaan bagian yang terpisahkan dalam membangun pendidikan daerah. Budaya berperan membentuk karakter yang kuat sebuah generasi,” kata Anas dalam pidatonya.

Banyuwangi, lanjut Anas, selama ini telah menjadikan kebudayaan sebagai bagian dari pendidikan. Di Banyuwangi, pelajar menjadi pelaku utama dalam upaya melestarikan dan memajukan budaya daerah.

"Anak-anak tidak hanya mendapatkan pendidikan formal di dalam kelas, tetapi juga diberikan pengalaman budaya yang menjadi bagian dari jati dirinya. Para pelajar ini dikenalkan, dilatih dan disediakan panggung untuk menampilkan ekspresi budaya yang mereka pilih," ujar Anas.

Panggung yang disediakan pun sangat banyak mulai dari berbagai event Banyuwangi Festival, hingga tampil di berbagai acara formal baik di dalam maupun luar daerah hingga luar negeri. Bahkan pemerintah daerah menyediakan panggung khusus bagi pelajar untuk menampilkan aneka seni dan budaya Banyuwangi setiap hari di Taman Blambangan yang dikemas dalam 'Banyuwangi Culture Everyday'.

"Kami sejak lama menyadari, jika kebudayaan bagian penting dari pendidikan. Ini adalah cara untuk menumbuhkan kebanggaan anak-anak akan jati diri budayanya yang akan terus terbawa dimanapun mereka berada kelak di masa depan,"terang Anas.

Peringatan Hardiknas juga dimeriahkan pameran berbagai program unggulan yang dimiliki oleh sekolah-sekolah di Banyuwangi. Salah satunya tarian kolosal Gerakan Literasi Sekolah.

Juga ditampilkan soccer robot, robot bermain bola karya pelajar kelas 7 dan 8 SMPN 1 Banyuwangi. Kerennya robot-robot ini dimainkan lewat aplikasi berbasis android hasil ciptaan para pelajar tersebut. Robot ini pernah menjadi juara dua di Lomba Indonesia Line Tracer di Institur Teknologi Surabaya.

"Wah, kalian keren ya usia SMP sudah bisa bikin robot. Semoga ketrampilan ini bisa kalian jaga dan kembangkan," puji Anas sambil mengagumi ciptaan pelajar SMP ini.

Peringatan Hardiknas tersebut, sekaligus menjadi momen diluncurkannya dua program inovasi pendidikan. Yakni peluncuran aplikasi Jendela Wangi sebuah aplikasi berisi semua inovasi pendidikan yang dijalankan semua stakeholder pendidikan yang ada di Banyuwangi, serta pemberian uang saku dan uang transpor setiap hari bagi pelajar tidak mampu.

(ES/ES)
  1. Abdullah Azwar Anas
  2. Hari Pendidikan Nasional
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA