Selain rombongan Pemkab Pemalang, dalam kesempatan tersebut juga hadir rombongan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berjumlah 31 orang.
Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah membawa rombongan 120 orang untuk saling belajar ke Kabupaten Banyuwangi. Rombongan tersebut terdiri dari jajaran Bupati, staf, SKPD sampai anggota dewan.
"Niat kami sudah sejak lama, ingin berkunjung, belajar dan melihat situasi dan kondisi Kabupaten Banyuwangi," ujar Junaidi, Bupati Pemalang sekaligus ketua rombongan saat berkunjung ke Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Rabu (3/5).
Dari 120 orang yang diajak, kata Junaidi akan dibagi ke setiap SKPD yang sesui untuk konsentrasi berbagi dan saling belajar.
"Dinas, Lingkungan Hidup, PU, jangan malu-malu tanya. Karena kita ingin belajar," saran Junaidi.
Secara umum, rombongan Pemkab Pemalang ini akan belajar bagaimana Banyuwangi meningkatkan partisipasi antara pemerintah dan masyarakat seperti dalam event, tentang inovasi pelayanan publik, dan sinergisitas antar SKPD.
"Pelayanan publik di Banyuwangi sudah dapat nilai A, di Jawa Tengah saja belum ada yang dapat nilai A. Maka kami juga ingin tahu langsung. Bagaimana peran serta masyarakat untuk kesejahteraan bisa tinggi, seperti dalam festival," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyempatkan memberi sambutan melalui video call. Anas sedang berada di Jakarta untuk presentasi di Kemenpan RB tentang inovasi di Banyuwangi.
"Dari 3.600 inovasi pada tahun ini. Banyuwangi masuk di top 99 daerah. E-village budgeting dan siswa asuh sebaya yang sudah jalan 5 tahun. Total ada Rp 5 miliar lebih yang sudah terhimpun untuk mengatasi masalah putus sekolah," cerita Anas kepada rombongan, tentang sekilas presentasi yang dibawakan.
Selain rombongan Pemkab Pemalang, dalam kesempatan tersebut juga hadir rombongan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berjumlah 31 orang, mulai dari dinas pariwisata, UMKM, Bapeda, dan penanaman modal.
Kepada ratusan rombongan yang hadir di pendopo, Anas menyarankan agar hadir di destinasi wisata Banyuwangi. Sebab kata Anas, konsep pariwisata di Banyuwangi tidak hanya bertujuan mendatangkan wisatawan domestik dan internasional, namun bisa memperkuat akar budaya masyarakat. Seperti di Bangsring yang bermula dari nelayan pembom ikan sekarang menjadi pelestari terumbu karang.
"Pariwisata bukan semata mendatangkan turis, tapi alat konsolidasi mengembangkan budaya di Banyuwangi. Nanti bisa jalan-jalan ke Bangsring," saran Anas.