Mall Pelayanan Publik ini dibangun agar tidak ada lagi keluhan dari masyarakat tentang pelayanan birokrasi.
Merdeka.com, Banyuwangi - Seniman dan pelawak Butet Kertarajasa memuji upaya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat. Hal ini disampaikan Butet saat mengetahui bahwa di Banyuwangi ada Mall Pelayanan Publik.
"Saya pulang akan menghasut wali kota di jogja, akan saya bikin melek. Saya akan cerita tentang mall pelayanan publik," ujarnya serius sambil dengan gayanya yang humoris, di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Sabtu (9/10).
Mall Pelayanan Publik merupakan pelayanan terpadu di satu tempat, melayani segala urusan administrasi pemerintahan mulai dari dokumen kependudukan, SIM, perizinan hingga pasport.
Saat ini Mall Pelayanan Publik yang terletak di tengah kota Banyuwangi samping Taman Sritanjung ini, sudah melayani lebih dari 80 jenis administrasi. Dalam waktu dekat, pelayanan administrasi di Mall Pelayanan Publik akan ditambah menjadi 150.
Kedatangan Butet ke Banyuwangi untuk memberikan support event Ijen Summer Jazz. Dari situ dia juga mengapresiasi upaya Pemkab Banyuwangi yang telah memberikan ruang seni budaya dalam ajang festival, salah satunya Gandrung Sewu.
"Satu pemikiran cerdas, jitu, untuk menjawab problem indonesia yang terancam. Untuk meyakinkan rasa kebangsaan, bukan hanya lewat jalur politik, tapi juga bisa lewat budaya," terangnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan, ide pelayanan publik terpadu bermula saat dirinya diajak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) untuk mengunjungi mal pelayanan publik di Azerbaijan dan Georgia.
Di Georgia kata Anas, ada institusi Asan Xidmat berupa pelayanan publik terpadu yang sudah mendapatkan predikat terbaik dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam United Nation Public Service Award (UNPSA).
"Semua layanan yang mulanya ada di masing-masing SKPD (Satuan Kerja Perangkat Dinas) kami pindah ke sini secara bertahap. Semua dijadikan satu di sini," terangnya.
Anas melanjutkan, tujuan mendirikan Mall Pelayanan Publik di Banyuwangi berharap agar tidak ada lagi keluhan dari masyarakat tentang pelayanan birokrasi yang lambat, dan laporan terjadinya pungli.
"Tujuannya untuk meminimalisir Pungli. Tidak lagi masyarakat dipimpong ke sana kemari untuk mengurus," jelasnya.