1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Kerjasama dengan Banyuwangi, Pemkab Jeneponto ingin jadi kawan belajar

"Banyuwangi selalu di sebut-sebut. Sementara kami selalu tertinggal di Sulawesi Selatan," kata Ikhsan.

Kerjasama Banyuwangi dengan Pemkab Jeneponto. ©2017 Merdeka.com Reporter : Mohammad Ulil Albab | Minggu, 08 Oktober 2017 13:26

Merdeka.com, Banyuwangi - Berbagai kunjungan pemerintah daerah dan provinsi ke Kabupaten Banyuwangi masih terus berdatangan. Salah satunya dari rombongan Kabupaten Jenoponto, Provinsi Sulawesi Selatan. Mereka ingin menjadi saudara belajar pengembangan potensi daerah dan akuntabilitas pelayanan publik.

Bupati Jenoponto, Ikhsan Iskandar bersama rombongan disambut di Pendopo Sabha Swagata Blambangan. Dalam sambutannya Ikhsan bercerita mengapa dia perlu datang ke Banyuwangi.

"Banyuwangi selalu di sebut-sebut. Sementara kami selalu tertinggal di Sulawesi Selatan, mendapat kabupaten terjorok, tidak pernah mendapat opini BPK WTP. Maka kami wajar berguru ke Banyuwangi," ujar Ikhsan, Minggu (8/10).

Ikhsan kemudian melanjutkan bagaimana kondisi daerahnya, Jenoponto dijuluki sebagai daerah air emas.
"Jenoponto air yang bagaikan emas. Karena air sangat sulit, makanya setara emas. Sangat sulit mencari air di wilayah kami," ujarnya.

Dari situ, Ikhsan meminta agar seluruh strategi Banyuwangi yang mulanya juga berangkat dari kabupaten yang dikenal mistik dan jorok bisa bangkit.

"Seluruh kiat-kiat ibarat pencak silat, kami berikanlah jurus jurus itu. Semoga bisa membuat komitmen, Banyuwangi-Jenoponto bersaudara. Kami dipanggil adik tidak masalah," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan, pihaknya selalu menyambut dengan terbuka siapapun yang ingin belajar ke Banyuwangi. Sebab, awal menjabat Anas juga pernah melakukan hal serupa.

"Pertama memang perlu belajar ke daerah yang sudah mengerjakan. Tantangan daerah meski banyak, sama seperti kami awal menjabat, Banyuwangi terkesan kotor, jorok image santet. Saya dulu juga keliling keliling. Dan saat ini, kami baru saja membuat pelayanan publik, ada lebih 80 pelayanan terpusat di satu tempat," ujarnya.

Anas meyakini, setiap daerah yang ingin bangkit dan tidak malu belajar dengan niat sungguh-sungguh maka akan mudah dilalui harapannya.

"Fokusnya apa di Banyuwangi bisa dipilih. Kami menghargai kesungguhan. Kalau ada kesungguhan Insa Allah tidak sulit," ujar Anas.

(MT/MUA)
  1. Info Banyuwangi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA