Anas mencontohkan, peningkatan akses listrik ke rumah tangga miskin dibantu sejumlah BUMN.
Merdeka.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas terus mendorong sinergi banyak pihak untuk mengembangkan daerah, termasuk dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Anas diundang Kementerian BUMN untuk berbicara dan membangun jejaring dengan 600 direksi BUMN dalam Executive Leadership Program (ELP) di Telkom Bandung, Jumat (28/4).
"Problem daerah sangat banyak, kalau tidak dikeroyok banyak pihak, tidak mungkin bisa selesai. BUMN dengan kekuatan jaringan dan berbagai sumberdayanya punya peran untuk ikut membangun daerah. Banyuwangi beruntung bisa banyak dibantu oleh BUMN," ujar Anas.
Anas mencontohkan, peningkatan akses listrik ke rumah tangga miskin dibantu sejumlah BUMN. Tidak hanya PLN, tapi juga BUMN lain seperti PT Kereta Api dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). "Di forum ini juga ada dari PLN, sehingga kami langsung bahas untuk menuntaskan beberapa jaringan listrik ke daerah-daerah yang secara geografis sulit dijangkau," ujarnya.
Selain itu, ada program pengembangan pariwisata bersama sejumlah BUMN, seperti PT Perkebunan Nusantara XII yang mengembangkan wisata dusun cokelat. "Kita bangkitkan kembali cokelat dari kakao Glenmore Banyuwangi yang sudah diakui sebagai salah satu cokelat terbaik di dunia," papar Anas.
Ada pula program Kampung Kreatif untuk memberdayakan bisnis rintisan di Banyuwangi yang didukung penuh oleh BNI. Telkom juga mengembangkan sejumlah proyek digitalisasi dan infrastruktur di Banyuwangi. Anas menambahkan, banyak pula destinasi wisata dan event wisata yang didukung BUMN. Perum Bulog pun ikut terlibat dengan menjalin kemitraan dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
"BUMN-BUMN saya rasakan cukup intens membantu pengembangan daerah. Selain dengan program strategis, yang bersifat jangka pendek seperti charity juga banyak. Saya kira tagline 'BUMN Hadir untuk Negeri' tepat menggambarkan peran BUMN ikut turun tangan menyukseskan pembangunan daerah," jelas Anas.
Dalam forum BUMN di Bandung tersebut, Anas juga menyiapkan sejumlah sinergi lanjutan dengan beberapa BUMN. Di antaranya pemberdayaan UMKM dengan PT Telkom, pengentasan kemiskinan dengan PLN dan Perhutani, serta pengembangan wisata bersama PT Pelindo III.
"Sinergi BUMN dikoneksikan dengan kebutuhan daerah, saya kira ini resep jitu untuk mempercepat pembangunan daerah. Kami berterima kasih ke pemerintah pusat, khususnya Kementerian BUMN," kata Anas.
Berkat sinergi banyak pihak termasuk BUMN, sambung Anas, Banyuwangi bisa mempercepat pembangunan daerah. Berdasarkan data BPS, pendapatan per kapita warga bisa dikerek dari Rp 20,8 juta per orang per tahun pada 2010 menjadi Rp 37,53 juta per tahun pada 2015. "Kemiskinan juga turun dari level 20 persen sebelum 2010 menjadi 9 persen saat ini," pungkas Anas.