"Sudah tidak diragukan lagi akan kemajuan Banyuwangi," puji Kiai Miftah.
Merdeka.com, Banyuwangi - Di Halal bi Halal dan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) 2016 yang digelar di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur pada Kamis malam (28/7), Wakil Rois Aam PBNU, KH Miftahul Akhyar mendoakan Bupati Abdullah Azwar Anas jadi gubernur.
Doa Kiai Miftah, sapaan akrab kiai asal Surabaya tersebut, bukan tanpa dasar. Dia ternyata ikut mengamati sepak terjang Anas di kancah perpolitikan nasional. Terlebih saat suami Ipuk Fiestiandani ini mempin Banyuwangi selama dua periode.
Dan ketika datang ke Banyuwangi untuk datang secara khusus di acara Halal bi Halal dan Silatnas Majelis Alumni IPNU 2016, Kiai Miftah membuktikan kabar sukses Anas menata Banyuwangi. "Sudah tidak diragukan lagi akan kemajuan Banyuwangi," puji Kiai Miftah.
Kiai karismatik ini juga mengapresiasi komitmen Anas mendorong kemajuan NU di Banyuwangi. "Saya adem melihat NU Banyuwangi di bawah kepeimpinan Pak Anas ini," ucapnya sambil terus bertausiyah.
Kiai Miftah pun mendoakan Anas. Karena menurutnya, politikus yang juga pengasuh Ponpes Mabadi’ul Ihklas tidak hanya memimpin di level bupati, tapi meningkat jadi gubenur. "Karena sudah semestinya kader seperti Pak Anas ini memimpin di level yang lebih tinggi," doa mantan Rois Syuriah PWNU Jawa Timur tersebut.
Sebelumnya, saat acara belum digelar. Pada sore harinya, Anas dan beberapa mantan Ketua Umum IPNU dan beberapa kader, menyempatkan diri bereuni di Pantai Solong, Kecamatan Kalipuro.
Saat itu, para alumni salah satu organisasi badam otonom (Banom) NU itu melontarkan berbagai sanjung-puji atas suskes Anas. Mereka mengakui, karir Anas sejak masih memperkuat barisan IPNU sudah moncer.
Selain pernah menjadi sekjen, Anas juga sukses menyingkirkan Helmy Faizal Zein, Menteri PDT di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari perebutan kursi Ketum IPNU di Kongres Makasar Tahun 2000.
Anas juga pernah sukses menjadi anggota DPR/MPR. Dan kemudian menjadi bupati di daerah kelahirannya, Tanah Osing. Anas menjadi Bupati Banyuwangi pada Tahun 2010 hingga 2015. Dan kembali terpilih untuk kali kedua di Pilkada Banyuwangi 2015.
Sanjung-puji ini seperti dilontarkan Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR Yang juga mantan Ketum IPNU, Zainud Tauhid Sa’adi. “Ini testimoni. Biasanya, daerah-daerah luar yang jauh dari pusat kekuasaan, itu sangat terbatas. Tapi rekan Anas menjawab: Anggapan seperti itu salah,” kata Tauhid.
“Sesungguhnya daerah terluar saja sudah seperti ini, bagaimana kalau (Anas) ditempatkan di metropolis? Saya kira hasilnya lebih dari itu (lebih dari Banyuwangi yang sekarang),” sambungnya.
Dia juga melempar analisanya tentang karir politik Anas. “Saya memiliki dugaan. Ini semacam ramalan. Kalau misalnya, rekan Anas ditempatkan di tempat yang potensial pasti akan lebih. Ini misalnya saja calon gubernur. Ini bukan dalam rangka itu loh (politik). Ini misalkan begitu. Tapi kalau iya ya syukur,” pungkasnya.