1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Latih usaha mikro Banyuwangi, Menkop dan UKM berharap pelaku usaha ekspor produk

"Mental bagi para pelaku UMKM juga sangat penting. Bila mental sudah terbangun, uang negara hanya menjadi pendorong saja".

Kepala Diskopum Banyuwangi Alief R Kartiono. ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Senin, 21 Mei 2018 16:28

Merdeka.com, Banyuwangi - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menggelar pelatihan kepada 38 pelaku usaha mikro Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, untuk mengembangkan potensi mereka. Peserta mendapatkan materi perkoperasian, kewirausahaan, manajemen produksi, pemasaran, pembiayaan, hingga teknologi informasi di ballroom Hotel Aston Banyuwangi selama 3 hari, mulai hari ini, Senin (21/5).

Kasubdit Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Hafiz mengatakan pihaknya berharap para peserta bisa mengekspor produknya. Untuk itu pihaknya berupaya merekatkan komunitas pelaku usaha yang memiliki produk sejenis agar saling bekerjasama.

"Kita ingin mereka berkomunitas dengan kelompok masing-masing. Bagaimana melakukan bisnis agar bisa sampai ekspor," kata Hafiz.

Dia juga mengatakan bila yang dibutuhkan para pelaku usaha mikro adalah mental yang kuat. Berbeda dengan pegawai swasta atau pegawai negeri seperti dirinya yang lebih aman dan stagnan.

"Mental bagi para pelaku UMKM juga sangat penting. Bila mental sudah terbangun, uang negara hanya menjadi pendorong saja," kata dia.

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskopum) Banyuwangi, Alief R Kartiono, menjelaskan perkembangan usaha mikro di Banyuwangi tidak lepas dari ragam festival yang digelar Pemkab Banyuwangi. Misalnya Festival Art Week yang memamerkan produk kerajinan dan seni selama 4 hari yang menghasilkan total omset ratusan juta rupiah.

Alief mengatakan untuk mencapai tahap ekspor, pelaku usaha harus betul-betul paham akan usaha dan produknya. Misalnya bagaimana menyusun isi perjanjian spesifikasi produk dengan pembeli di luar negeri, perhitungan harga, hingga memilih packaging yang tepat agar produk tidak rusak di tempat tujuan.

"Pasti ingin memperluas usaha, tetapi lebih baik pelajari bidang masing-masing lebih dahulu. Agar teman-teman menguasai bidangnya," ungkapnya.

Dia juga menyarankan agar pelaku usaha kecil yang telah kenal internet marketing untuk mengoptimalkan cara pemasaran itu, setelah adanya saluran fibre optic di 163 desa di Banyuwangi.

Salah satu peserta, Mohammad Sofyan yang mengelola usaha produksi kerupuk bahan sayur dan buah, mengatakan ingin memperluas wilayah penjualnya. Selama ini dia menitipkan produknya ke toko oleh-oleh dan supermarket sembari membangun brand Vianca usahanya, melalui media sosial.

"Kerupuk kami berbahan buah seperti buah naga dan nanas, kalau sayur dari wortel, bayam, dan kedelai edamame. Saya ikut pelatihan ini agar bisa mengembangkan pemasarannya," kata warga Perum Permata Asri Banyuwangi ini.

 

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Ekonomi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA