"Yang tersulit dari nasional team, teman sama-sama latihan bareng. Kabarnya ada peserta dari Taiwan dan Ekuador, tapi tidak datang," kata Elga.
Merdeka.com, Banyuwangi - Elga Novanda Kharisma (23) pebalap BMX Timnas, kembali meraih juara. Elga melenggang menjadi juara bertahan dalam Banyuwangi International BMX yang digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kali kedua ini.
Tahun lalu Elga menang melawan pebalap asal Thailand. Sementara pada pagelaran BMX tahun ini, Elga meraih juara satu dalam putaran ronde pertama dan kedua.
Meski menjadi juara bertahan dan terus meraih kemenangan, kali ini dia kurang tertantang karena peserta women elite hanya dari Malaysia dan kawan satu perjuangan Timnasnya sendiri. Apalagi yang menjadi lawan tersulit justru dari Timnas sediri, bukan dari Malaysia.
"Yang tersulit dari nasional team, teman sama-sama latihan bareng. Kabarnya kan ada peserta dari Taiwan dan Ekuador, tapi tidak jadi datang. Jadi kurang menarik," ujar Elga usai meraih juara dalam Banyuwangi International BMX 2017 di sirkuit Muncar, Minggu (23/4).
Elga, pada ronde kedua berhasil mengalahkan sesama Timnas Indonesia dan Malaysia. Pada urutan juara kedua ada Cupi Novianti dan ketiga ada Tifania Adine dari sesama Indonesia. Sementara Malaysia berada di urutan ke empat dan lima.
Meski demikian, dalam ajang di sirkuit standar internasional ini, Elga sekaligus melatih mental dan teknik bermainnya. Sebab ini merupakan kejuaraan pertama yang dia ikuti pada tahun ini. Pada bulan Mei mendatang, dia akan bermain di kejuaraan Thailand.
"Buat matangkan teknik dan melatih mental, karena ditonton banyak orang kayak gini harus fokus," katanya.
Meski banyak yang menganggap dirinya tidak ada pesaing, Elga sendiri jutru masih menganggap dirinya banyak kekurangan.
"Saya masih lemah di jamping. Jalur satu, tiga, empat, orang nganggep enggak ada saingannya. Tapi aku sendiri masih harus banyak belajar," ujar perempuan tiga bersaudara asal Malang ini.
Konsultan kompetisi sekalius pelatih Timnas BMX, Dadang Haris Purnomo mengatakan, dari hasil evaluasi kategori elite women memang masih belum ada perlawanan berarti dari Malaysia.
"Masih jauh, tapi perkembangan lawan cukup pesat. Bisa jadi ancaman juga di Asia. Tapi kami tidak khawatir," kata Dadang percaya diri.
Untuk Elga sendiri, kata Dadang, memang harus memperbanyak jam tanding. Selain bisa melatih mental dan teknik, juga bisa menyerap teknik lawannya yang memiliki jam terbang lebih banyak.
"Elga harus perbanyak jam tanding. Atlet akan lebih banyak menginput dari level bepalap lebih baik lainnya," ujarnya.