200 peserta mulai koki hotel berbintang, penjual makanan tradisional, hingga ibu rumah tangga berlomba menyajikan ayam kesrut yang terlezat.
Merdeka.com, Banyuwangi - Banyuwangi kembali gelar Festival Banyuwangi Kuliner (Bakul). Tahun ini, Festival Banyuwangi kuliner mengangkat makanan ayam kesrut, kuliner tradisional khas suku Osing Banyuwangi.
"Setiap tahun kami sajikan tema yang berbeda untuk mempromosikan khazanah kekayaan kuliner lokal Banyuwangi. Dan inilah segmentasi festival yang digarap Banyuwangi, salah satunya food," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat membuka Festival Banyuwangi Kuliner dan Banyuwangi Art Week di Taman Blambangan, Kamis (12/4).
Sebanyak 200 peserta mulai koki hotel berbintang, penjual makanan tradisional, hingga ibu rumah tangga berlomba menyajikan ayam kesrut yang terlezat.
Ayam kesrut atau uyah asem biasa orang Banyuwangi menamainya adalah masakan yang tradisional khas Osing. Makanan ini berbahan dasar ayam, biasanya memakai ayam kampung atau ayam boiler. Tetapi yang paling pas adalah ayam kampung muda yang dimasak bareng sedikit bumbu rempah.
Menurut Mbok Higmanah, salah satu penjual ayam kesrut di Kelurahan Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi, pengolahan ayam kesrut relatif mudah. Ayam kampung direbus hingga empuk.
Bumbunya, terdiri dari cabai rawit, cabai merah besar, bawang merah, bawang putih, dan sedikit terasi. Sedikit lengkuas, gula, garam dan buah blimbing wuluh.
Lalu, kata dia, daging ayam kampung direbus hingga matang. Bumbu-bumbu yang telah dihaluskan lalu dimasukkan ke dalam rebusan ayam tersebut, ditambah gula, garam.
"Jika sudah angkat ayam kesrut dan hidangkan ayam kesrut selagi hangat. Sandingkan dengan tempe hangat-hangat, rasanya pasti nikmat. Ada pula yang menyantapnya dengan rambak kulit sapi," kata mbok Hig sapaan penjual ayam kesrut ini.
Ayam kesrut ini banyak ditemukan di warung-warung di kawasan kota Banyuwangi dan pedesaan di lereng Gunung Ijen. Tidak hanya itu, hotel berbintang di Banyuwangi juga banyak yang menawarkan menu ayam kesrut ini.
Dalam festival itu, hadir pula chef Farah Quinn yang turut menampilkan demo masak ayam kesrut. Menurut Farah, ayam kesrut tergolong makanan sehat karena tidak melalui proses menggoreng. Selain itu, ayam kesrut ini sangat mudah dibuat.
Farah pun melakukan demo masak dengan gayanya yang lincah. Satu persatu bumbu yang akan diracik, dimasak bareng Dani Azwar Anas. Saat masakan matang, Farah pun langsung mencicipi. "This is it. Excellence spicy. Rasa asamnya segar," cetus Farah.
Dalam kesempatan itu, Farah menyarankan agar rakyat Indonesia bangga kepada kekayaan potensi nusantara, khususnya kuliner. Farah pun mencontohkan keberhasilan negara Peru yang kini berhasil mencatatkan prestasinya dalam bidang kuliner. Separuh dari 50 best restaurant in the world ada di Peru.
"Lima tahun lalu makanan Peru tidak dikenal, namun kini kuliner Peru mulai diminati dunia. Ini berkat kegigihan salah satu chef Peru untuk menumbuhkan kebanggaan kuliner Peru ke masyarakat di sana. Saya kira Banyuwangi sudah memulainya, salah satunya lewat event Festival Banyuwangi Kuliner ini," katanya.