1. BANYUWANGI
  2. INFO BANYUWANGI

Festival kuliner Banyuwangi digelar agar masyarakat PD pada kuliner lokal

"Diplomasi ayam kesrut, diplomasi rujak soto ini menjadi diplomasi tanpa batas. Kita cukup sukses jadikan kuliner sebagai diplomasi wisata".

Farah Quinn demo memasak Ayam Kesrut . ©2018 Merdeka.com Editor : Endang Saputra | Kamis, 12 April 2018 15:11

Merdeka.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, telah 5 tahun berturut-turut menggelar Festival Kuliner Banyuwangi. Tujuannya agar masyarakat semakin Percaya Diri (PD) pada masakan dan kebudayaan sendiri.

Setiap tahun endorser sektor kuliner terkenal didatangkan, untuk mendemokan pengolahan makanan lokal. Kali ini Chef Farah Quinn yang diundang untuk memasak Ayam Kesrut, makanan khas Suku Osing Banyuwangi, di Taman Blambangan, Kamis (12/4).

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan kuliner juga menjadi diplomasi wisata Banyuwangi, disamping fashion. Baik fashion ataupun food yang paling banyak berdampak pada kunjungan wisatawan digarap dengan beberapa festival batik, fashion festival, festival kuliner, festival tumpeng sewu dan festival sego lemeng.

"Diplomasi ayam kesrut, diplomasi rujak soto ini menjadi diplomasi tanpa batas. Kita cukup sukses jadikan kuliner sebagai diplomasi wisata," kata Anas.

Farah Quinn sendiri memberikan apresiasi pada upaya pemerintah dan masyarakat Banyuwangi dalam melestarikan makanan khas daerah. Banyak kuliner Banyuwangi, selain Ayam Kesrut yang ingin dia eksplore lebih jauh.

"Saya tahu beberapa, tetaapi dari segi kue-kueannya banyak yang perlu saya pelajari di Banyuwangi," kata Farah.

Selain demo memasak oleh Farah, festival juga diramaikan lomba Ayam Kesrut yang diikuti 200 peserta. Peserta terbagi dalam kategori umum, penjual kuliner seperti warung, restoran dan hotel, serta dari kategori organisasi wanita.

Salah satu peserta perwakilan Desa Singojuruh juga memajang bumbu Ayam Kesrut di mejanya. Nampak ada cabai besar, cabai rawit, garam, gula pasir, terasi, belimbing wuluh, dan daun bawang.

Mameth yang menjaga stand Desa Singojuruh mengatakan biasanya bumbu juga ditambahi bunga kecombrang. Namun kali ini ada aturan dari panitia agar kecombrang tidak dipakai.

"Diberi kecombrang atau tidak sesuai selera saja," katanya.

(ES) Laporan: Ahmad Suudi
  1. Info Kota
  2. Abdullah Azwar Anas
  3. Festival Banyuwangi 2018
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA